Di era sekarang ini, berbagai tekanan hidup seperti masalah keuangan, masalah sosial dan masih banyak lagi membuat sebagian besar orang merasakan tertekan. Bahkan tak jarang dari mereka yang melakukan upaya bunuh diri karena saking diselimuti oleh perasaan stres
- Mengalami pengalaman kritik negatif
Feeling worthless juga dapat muncul karena kritikan yang terjadi atau datang secara terus menerus. Bayangkan saja bila setiap hal yang kamu lakukan selalu dikritik oleh orang lain tentu akan emmbuat dirimu menjadi jengkel. Sehingga lambat laun diri akan menghakimi diri menjadi pribadi yang tidak becus dalam melakukan berbagai hal dan menjadi tidak berguna.
Berbagai kritikan negatif dapat datang dari mana saja. Termasuk orang-orang yang paling dekat dengan kita atau yang berada di sekitar kita seperti teman, saudara hingga keluarga. Namun hal yang paling fatal ketika kritik negatif datang dari diri sendiri. Karena hal ini akan membuat diri menjadi sulit untuk dapat melihat kelebihan atau aspek positif lainnya.
Baca Juga:Cara Merawat Motor Setelah Terkena BanjirAlasan Kenapa Kamu Harus Memilih Pasangan yang Sepadan
Menutip pernyataan di laman good therapy, sebagian besar orang yang mengalami feeling worthless akan mengalami beberapa gejala seperti :
- Selalu berpikir negatif
- Sering menangisi keadaan atau merasa sedih setiap saat
- Mengalami gangguan kecemasan sosial
- Kehilangan tujuan hidup
- Hilangnya minat atau ketertarikan pada banyak hal
- Munculnya pikiran untuk melakukan bunuh diri
- Menjauh dari bersosialisasi
- Mudah terjebak penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau alkohol
- Selalu tidak antusias terhadap sesuatu atau selalu merasa lesu
- Berkurangnya kemampuan dalam mengekpresikan emosi
- Tidak lagi memedulikan diri sendiri, Adapun contohnya seperti tidak melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, makan, dan lain-lain.
Merasa tidak berguna atau feeling worthless tidak dapat dibiarkan begitu saja dan dianggap remeh. Karena hal ini dapat berakibat fatal pada manusia. Jadi ketika kamu merasa tidak berguna, cobalah untuk mengkonsultasikan kepada para ahli di bidangnya seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. (*)