PEKALONGAN,RADARPEKALONGAN.ID – Organisasi Karang Taruna, Mahasiswa dan Pelajar se-Kota Pekalongan atau biasa disebut Generasi Z Kota Pekalongan , sangat diharapkan membantu Pemkot Pekalongan dalam menyelesaikan semua permasalahan di Kota Pekalongan.
Permintaan tersebut disampaikan Walikota HA Afzan Arslan Djunaid SE dalam acara buka bersama Ramadhan 1444 Hijriyah yang digelar di Cafe One Hope Pekalongan, kemarin sore. Turut mendampingi orang nomor satu di Pemkot Pekalongan, Wakil Wali Kota Salahudin STP, Ketua DPRD Kota Pekalongan Azmi Basyir, Asisten Administrasi Umum, August Marhaendaya, dan sejumlah Kepala OPD Kota Pekalongan.
Mengawali acara tersebut, Wali Kota Pekalongam menjelaskan saat ini ada sejumlah masalah besar yang dihadapi Kota Pekalongan dan belum selesai. “Masalah-masalah itu antara lain banjir dan rob, pembangunan pasar Banjar sari dan lain-lainya,” ucapnya.
Baca Juga:TP PKK Kota Pekalongan Tebar Keberkahan Dengan Membagikan 650 Paket Takjil di Bulan Ramadhan, Inggit Berharap Bisa Bantu Masyarakat75 Pelaku Usaha Berhasil Dibimbing Terapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik
Guna mengatasi masalah-masalah tersebut Walikota mengharapkan peran serta dari anak-anak muda yg biasa disebut dengan Generasi Z tersebut.
Mengawali ngobrol di Cafe One Hope Pekalongan dengan menyanyikan Indonesia Raya.(Radarpekalongan.id/prokompim)
“Tanpa peran masyarakat serta generasi Z Kota Pekalongan, yakni adik- adik semua mustahil kami bisa merampungkan semua pekerjaan besar itu,” tambahnya.
Generasi Z Kota Pekalongan Usulkan Infrastruktur Penunjang Hobi dan Kreativitas Anak Muda
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi dialog dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Dari sesi dialog tersebut beberapa audiens mengajukan pertanyaan dan usulan, salah satunya terkait pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang hobi dan kreatifitas anak muda.
Kemudian acara ditutup dengan sambutan oleh Wakil Wali Kota. Dalam sambutan penutupnya, Salahudin meminta agar Generasi Z dapat turut bekerja sama menjadi bagian dari penyelesaian masalah, bukan menjadi bagian dari masalah. (dur)