Jangan Sedih dengan Status Ibu Rumah Tangga, Meski Pendidikanmu Tinggi, Ini 6 Alasan yang Buat Anda Mulia

jangan sedih dengan status ibu rumah tangga
Ilustrasi seorang ibu mengajari anaknya belajar (Sumber foto: freepik.com)
0 Komentar

Padahal wanita yang betah di rumah dipuji oleh Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS Al Ahzab: 33).

Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas bahwa janganlah wanita keluar rumah kecuali ada hajat seperti ingin menunaikan salat di masjid selama memenuhi syarat-syaratnya. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 182).

Baca Juga:8 Kiat Pertahankan Rumah Tangga Harmonis hingga Usia Senja8 Tips Membina Rumah Tangga Harmonis ala Rasulullah

  1. Wanita itu aurat

Alasan wanita lebih baik di rumah, menjadi ibu rumah tangga karena wanita itu aurat. Anda jangan sedih dengan status ibu rumah tangga yang banyak menghabiskan waktunya di rumah. Karena itu lebih menjaga aurat Anda.

Disebutkan dalam hadits dari ‘Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْمَرْأَةَ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ فَتَقُولُ: مَا رَآنِي أَحَدٌ إِلا أَعْجَبْتُهُ، وَأَقْرَبُ مَا تَكُونُ إِلَى اللَّهِ إِذَا كَانَتْ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا

“Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling dekat dengan Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya”. (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1685 dan Tirmidzi no. 1173. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

  1. Wanita yang betah di rumah lebih menjaga diri

Jangan sedih dengan status ibu rumah tangga, karena dengan tinggal di rumah akan lebih bisa menjaga dirinya dibandingkan dengan wanita yang banyak bepergian di luar rumah. Wanita karir begitu bebas bergaul dengan lawan jenis di kantor, tanpa kenal batas.

Allah Ta’ala memuji wanita yang menjaga dirinya,

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

“Sebab itu maka wanita yang shalih, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada” (QS. An Nisa’: 34). Ath Thobari berkata dalam kitab tafsirnya (6: 692), “Wanita tersebut menjaga dirinya ketika tidak ada suaminya, juga ia menjaga kemaluan dan harta suami. Di samping itu, ia wajib menjaga hak Allah dan hak selain itu.”

  1. Wanita terbaik adalah yang taat pada suami

Wanita terbaik adalah yang taat pada suaminya, mampu menunaikan kewajiban sebagai istri dan menyenangkan suami. Jangan sedih dengan status ibu rumah tangga jika itu bisa menjadikan Anda lebih taat kepada suami. Adapun wanita karir tidak bisa sepenuhnya memenuhi tugasnya sebagai istri dan ibu bagi anak-anak.

0 Komentar