PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Jemaah calon haji atau calhaj wajib rekam biometrik. Aturan calhaj wajib rekam biometrik ini berdasar kesepakatan antara Pemerintah Indonesia melalui Kemenag dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Hasil rekam biometrik ini nantinya diinput ke aplikasi Saudi Bio Visa sebagai syarat untuk mendapatkan visa perjalanan ibadah haji.
Aplikasi ini digunakan dalam proses penerbitan visa melalui pendaftaran fitur biometrik wajah, sidik jari, serta fotokopi paspor. Sesuai dengan kesepakatan Kementerian Agama bersama pihak otoritas Arab Saudi untuk seluruh jemaah haji Indonesia 1444 H/2023 M.
Baca Juga:Bantuan Beras CPP Mulai Disalurkan untuk 28.058 KPM di Kota PekalonganSmart TV iFFALCON Resmi Hadir di Indonesia, Ini Sejumlah Fitur Inovatif yang Ditawarkan
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekalongan, H Kasiman Mahmud Desky, M.Ag, mengatakan penginputan hasil rekam biometrik ke aplikasi Bio Haji ini dilakukan sampai 18 April 2023.
Pegawai Kantor Kemenag Kota Pekalongan membantu perekaman biometrik calon jemaah haji asal Kota Pekalongan. (Ist/dinkominfo)
Calhaj wajib rekam biometrik melalui aplikasi
Penggunaan aplikasi “Saudi Visa Bio” ini memungkinkan jemaah melakukan pendaftaran secara mandiri, tanpa perlu mengunjungi kedutaan dan konsulat Arab Saudi atau pusat penerbitan visa di Indonesia. Aplikasi “Saudi Visa Bio” ini sudah tersedia di playstore maupun appstore.
Meski demikian, pihak Kantor Kemenag Kota Pekalongan tetap memberikan panduan atau bantuan ke calhaj yang mengalami kendala untuk rekam biometrik. Calhaj yang bersangkutan bisa datang ke Kantor Kemenag pada jam kerja, untuk dipandu dalam perekaman biometrik.
“Progres pemberangkatan calon jemaah haji saat ini sudah pada tahap rekam biometrik bagi semua jemaah. Tujuannya adalah untuk memperlancar pembuatan visa dari Kedutaan Arab Saudi,” kata Kasiman, Selasa (11/4/2023).
“Penginputan data biometrik ini meliputi pemindaian 10 sidik jari, foto wajah, di mana data-data ini nantinya untuk pengurusan pembuatan visa haji 1444 Hijriah,” imbuhnya.
Menurut Kasiman, kegiatan pendampingan rekam biometrik tersebut merupakan bagian dari pemberian layanan kepada masyarakat. Nantinya, jemaah yang belum melakukan perekaman biometriknya via aplikasi Saudi Visa Bio akan terkonfirmasi pada sistem MoFA saat dilakukan proses Fill Mofa Form atau FMF.
Baca Juga:Momen Dramatis Penangkapan 5 Terduga Pelaku Pengeroyokan di Kota PekalonganUM-PTKIN 2023 Resmi Dibuka 10 April, Ini Tata Cara Pendaftarannya
Disampaikan Kasiman, sampai kemarin proses perekaman biometrik seluruh jemaah calon haji asal Kota Pekalongan sudah hampir selesai. “Yang sudah melakukan perekaman biometrik sekitar 250 orang. Mudah-mudahan ke tahap berikutnya bisa berjalan lancar dan tidak ada halangan apapun,” ungkapnya.