Kalau air itu adalah rezeki, bagaimana caranya agar datang kepada kita? Ya, buka saja perisainya. Rezeki itu diberikan Allah seperti banjir, seperti air bah, seperti hujan deras. Mengapa sedikit pun kita tidak terkena air tersebut? Kalau Allah melimpahkan rezeki sangat banyak, mengapa tidak sampai kepada kita?
Allah Maha Pemberi Rezeki, Allah melimpahkan segala nikmat, tapi mengapa hambanya tidak mendapatkan rezeki itu? Bukan salah Allah karena Allah sudah begitu deras memberi rezeki. Tapi ada yang salah dalam diri kita.
Orang yang tidak mendapatkan rezeki, dirinya memasang perisai rezeki, sehingga rezeki tidak sampai atau tidak datang. Untuk mendapatkan rezeki, buka saja perisainya. Apa itu perisai rezeki? Perisai rezeki namanya dosa.
Baca Juga:3 Landasan Magnet Rezeki Menurut Ustadz Nasrullah (Part-1)Kang Emil Pastikan Tol Cisumdawu Jawa Barat Bisa Dipakai Arus Mudik Lebaran 2023
“Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun,niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”(QS Nuh: 10-12)
Orang yang tidak kenal Tuhan, mau dapat rezeki caranya satu. Mau dapat uang banyak kerjas keras. Mau dapat uang lebih banyak lagi, bekerja lebih keras lagi.
Sementara dalam ilmu magnet rezeki, kalau ingin rezeki lebih banyak maka perbanyak minta ampun kepada Allah. Perbanyak istighfar kepada Allah.
Bagaimana cara mempraktekkan prinsip ini?
Kalau kita sedang dililit utang, piutang tidak dibayar, proyek tidak jalan, gaji tidak naik, tertimpa sakit dll. yang mesti dicek adalah, adakah dosa yang pernah kita lakukan?
Ada kisah seorang nenek-nenek peminta-minta, dia sudah tahu lokasi di mana tempat orang yang banyak memberi. Di mana tempat yang basah bagi para peminta-minta? Ya betul. Di tempat sebuah pengajian yang ustadz-nya ceramah tentang pentingnya sedekah.
Orang tersebut datang ke sana dan panen lah dia dengan sedekah yang diberikan oleh jamaah pengajian tersebut. Saat itu ustadznya bertanya kepada nenek tersebut, “Apakah nenek meminta-minta?”
“Tidak ustadz, saya mau ikut pengajian.” Padahal nenek ini awalnya berniat meminta-minta. Tapi ketika ditanya ustadz-nya dia berubah pikiran.