Keesokan harinya nenek-nenek tersebut benar berganti pakaian dan ikut pengajian. Tapi ternyata karena penghasilan meminta-mintanya jadi berkurang bahkan tidak ada, si nenek protes kepada pencermaah. Entah apa yang diproteskan, tapi kira-kira begini, dia ikut pengajian kok rezekinya tambah berkurang.
Ustadz yang ceramah tersebut kebetulan berdekatan dengan ustadz Nasrullah. Dia berkata,
“Nek, saya mau kasih uang Rp 250 ribu, Rp 190 ribu bagikan dan sedekahkan kepada banyak orang dan Rp 60 ribu buat nenek sebagai upah membagikan uang,” katanya.
Baca Juga:3 Landasan Magnet Rezeki Menurut Ustadz Nasrullah (Part-1)Kang Emil Pastikan Tol Cisumdawu Jawa Barat Bisa Dipakai Arus Mudik Lebaran 2023
Tapi ustadz tadi langsung ngeloyor tanpa memberi uang. Giliran ustadz Nasrullah yang harus menanggung akibatnya memberi uang si nenek Rp 250 ribu.
Dua minggu kemudian ustadz Nasrullah ketemu lagi dengan si nenek itu. Si nenek tersebut bercerita bahwa dia sudah menukarkan uang menjadi recehan dan sudah dibagikan semua Rp 190 ribu. Tapi ada 3 orang yang belum kebagian. Akhirnya ia ambil lagi uang Rp 10 ribu punya dia dan dikasihkan ke 3 orang tersebut.
“Ini Rp 10 ribu untuk 3 orang ya. Uangnya sudah habis,” katanya.
Pagi harinya dia bersedekah, malam harinya setelah bersedekah tersebut dia lewat di sebuah rumah, namanya Hj Maryam. Si nenek tersebut dipanggil dan dia bercerita.
“Beberapa bulan terakhir ini saya terus keingetan nenek,” kata Hj Maryam.
“Alhamdulullah, tadi pagi saya sudah daftarkan nenek untuk pergi umroh,” katanya.
Subhanallah, Rp 10 ribu bisa umroh. Ini adalah kisah nyata yang dialami ustadz Nasrullah. Mari kita pelajari prosesnya.
Awalnya, si nenek itu punya perisai. Apa perisainya? Perisainya adalah meminta-minta. Dia tidak mengetahui kalau itu perbuatan dosa. Ketika si nenek membuka perisainya yaitu meminta-minta dan ia berhenti menjaadi peminta-minta, maka mengalirlah rezeki secara deras.
Baca Juga:Gubernur Jabar Ridwan Kamil: Ada 5 Pembeda Pencak Silat Dibanding Olahraga LainJalan Rusak di Kedungbanteng Ditanami Pohon Pisang, DPU: Sudah Dianggarkan Rp250 juta
Perisai rezeki adalah modul yang harus dipelajari dan difahami dari awal sebelum mempelajari ke tahap berikutnya. Ketika perisai rezeki ini tidak dilepas maka materi-materi selanjutnya tidak ada manfaatnya karena perisainya belum dilepaskan.
Bahkan materi selanjutnya akan dipelelajari perisai-perisai apa sajakah yang dapat dilepaskan secara mudah. Selama ini kita mengakui dan menyadari banyak dosa yang telah dilakukan. Tapi yang lebih penting lagi bagaimana dosa-dosa tersebut dilepaskan dengan cara yang menggembirakan.