Mungkin bermanfaat untuk berbagi dengan pasangan yang perfeksionis bahwa mereka tidak perlu bekerja untuk mendapatkan jalinan hubungan yang baik denganmu. Menyampaikan rasa aman secara emosional bisa sangat membantu bagi pasangan yang perfeksionis untuk mengetahui bahwa tidak apa-apa membiarkan bagian mereka yang melakukan istirahat.
Keamanan emosional menunjukkan bahwa pasangan dapat menjadi diri mereka yang paling otentik dan masih merasakan rasa cinta, koneksi, dan rasa memiliki.
Tetapkan Batas
Karena pasangan yang perfeksionis bisa mengkritik diri mereka sendiri, kamu mungkin juga menerima kritik dari dirinya. Penting bagimu untuk memperjelas apa yang boleh atau tidak boleh dalam pola interaksi kalian satu sama lain.
Baca Juga:Bagaimana Seorang Perfeksionis dalam Hubungan? 7 Gambaran yang Menjadi Cirinya10 Tanda Perfeksionisme, Apakah Kamu Termasuk di Dalamnya?
Bagikan dengan pasangan yang perfeksionis saat kamu merasa seolah-olah batas emosional telah dilintasi. Ada kalanya pasangan yang perfeksionis mungkin begitu termakan oleh pengalaman mereka sendiri sehingga mereka tidak menyadari ketika mereka bersikap kasar atau melangkahi.
Bantu Mereka Merayakan dan Menghargai Usahanya
Sebanyak perfeksionis terus-menerus berusaha dan fokus pada penampilan, mereka sering merasa sulit untuk merayakan ketika semuanya berjalan dengan baik. Alih-alih menikmati saat ini, mereka mungkin mengalami rasa lega sesaat dari tekanan suara kritis mereka. Sayangnya, kritik batin mereka sering kali kembali dengan cepat.
Selain itu, karena pasangan yang perfeksionis bisa bersaing dengan pasangannya, mungkin cukup sulit bagi mereka untuk merayakan pencapaian atau momen menyenangkan pasangannya.
Ingatkan pasanganmu bahwa tidak apa-apa merayakan diri mereka sendiri, dan kamu, untuk sementara waktu. Pengingat ini dapat membantu pasanganmu sedikit melambat dan belajar, dari waktu ke waktu, bahwa kebutuhan untuk berprestasi tidak harus menjadi bagian yang berkelanjutan dari hubungan tersebut.
Undang Mereka untuk Mengambil Risiko
Perfeksionis ahli dalam memindai ancaman dan tidak sering menjadi pengambil risiko yang emosional. Sayangnya, hal itu membuat mereka sulit mengalami kedekatan dan rasa keintiman dengan pasangan. Apa yang mungkin kamu temukan adalah bahwa mereka berusaha untuk tetap mengendalikan emosi mereka dan sedikit tertutup.