RADARPEKALONGAN.ID – Tanda perfeksionisme dapat dilihat dari dorongan yang dimiliki seseorang untuk tampil, merasa, dan menjadi sempurna. Meskipun masyarakat pada umumnya memandang perfeksionisme sebagai atribut positif, hal itu juga dapat menimbulkan efek negatif.
Seorang perfeksionis memiliki “standar pribadi yang terlalu tinggi dan evaluasi diri yang terlalu kritis.” Mereka menuntut kesempurnaan dan tidak menerima apa pun yang kurang sempurna. Ini dapat bermanifestasi sebagai kritik terhadap diri sendiri dan orang lain dan dalam upaya untuk mengendalikan situasi dan orang.
Tanda Perfeksionisme
Sumber: freepik.com
Jika kamu bertanya-tanya apakah kamu seorang perfeksionis, kemungkinan besar kamu memang perfeksionis—setidaknya sampai taraf tertentu. Ada juga kemungkinan kamu memiliki investasi untuk menjadi perfeksionis karena konotasi positif dari kata “sempurna”.
Baca Juga:Perbaiki Masalah Komunikasi yang Bisa Berdampak Fatal dengan 6 Tips IniPelajari 6 Karakteristik Komunikasi Efektif dalam Hubungan, Kunci Hubungan yang Lebih Sehat
Perfeksionis sangat mirip dengan orang yang berprestasi tinggi, tetapi dengan beberapa perbedaan utama. Terdapat sepuluh hal yang mengungkapkan tanda perfeksionis yang mungkin dapat kamu temukan dalam dirimu sendiri atau orang yang kamu kenal.
Pemikiran All-or-Nothing
Perfeksionis, seperti orang yang berprestasi tinggi, menetapkan dan bekerja keras untuk mencapai tujuan yang tinggi. Sementara orang yang berprestasi tinggi dapat puas dengan melakukan pekerjaan yang hebat dan mencapai keunggulan (atau sesuatu yang mendekati) bahkan jika tujuan mereka tidak sepenuhnya terpenuhi, seorang perfeksionis akan menerima kesempurnaan. “Hampir sempurna” dipandang sebagai sebuah kegagalan. Tanda perfeksionisme dalam diri seseorang adalah bahwa dia tidak menerima kata “hampir” sebagai sebuah pencapaian.
Menjadi Sangat Kritis
Seseorang dengan kepribadian perfeksionis lebih kritis terhadap diri sendiri dan orang lain daripada orang yang berprestasi tinggi. Orang berprestasi tinggi bangga dengan pencapaian mereka dan cenderung mendukung orang lain, namun perfeksionis sering melihat kesalahan dan ketidaksempurnaan.
Seorang perfeksionis akan mengasah ketidaksempurnaan dan kesulitan melihat hal lain. Tanda perfeksionisme dalam diri mereka adalah bahwa mereka lebih menghakimi dan keras pada diri mereka sendiri dan orang lain ketika “kegagalan” benar-benar terjadi.
Merasa Didorong oleh Ketakutan
Orang yang berprestasi tinggi sering ditarik ke arah tujuan mereka oleh keinginan untuk mencapainya. Mereka juga senang dengan setiap langkah yang dilakukan ke arah yang benar. Tanda perfeksionisme, di sisi lain, cenderung didorong oleh rasa takut akan sesuatu yang kurang dari tujuan yang tercapai dengan sempurna.