Di dalam hadits Aisyah Radhiyallahu ‘anha dan Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma di atas terdapat dalil yang menunjukkan disunahkannya khutbah dalam shalat gerhana matahari. Khutbah ini disampaikan setelah shalat.
- Menjaharkan Bacaan
Bacaan dalam shalat kusuf dibaca dengan jahr (suara keras), sebagaimana yang dikerjakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjaharkan bacaannya dalam shalat kusuf. Jika selesai dari bacaannya, beliau pun bertakbir dan rukuk. Dan jika dia bangkit rukuk, maka beliau berucap: “Sami Allaahu liman Hamidah. Rabbana lakal hamdu”. Kemudian beliau kembali mengulang bacaan dalam shalat kusuf. Empat rukuk dalam dua rakaat dan empat sujud.” [Diriwayatkan oleh Asy-Syaikhani]
Baca Juga:Lazismu Salurkan 9.191 Paket Kado Ramadhan, Senilai Rp 984.650.000, Disambut Antusias Anak Yatim dan DhuafaDokkes Polres Pekalongan Dukung OKC 2023, Petugas Dites Kesehatan Agar Kondisi Fit
At-Tirmidizi rahimahullah mengatakan: “Para ulama telah berbeda pendapat mengenai bacaan di dalam shalat kusuf. Sebagian ulama berpendapat supaya dibaca pelan (sirr, dengan suara tidak terdengar) dalam shalat kusuf pada waktu siang hari. Sebagian lainnya berpendapat supaya menjaharkan bacaan dalam shalat kusuf pada siang hari. Sebagaimana halnya dengan shalat Idul Fitri dan Idul Adha serta shalat Jumat. Pendapat itulah yang dikemukakan oleh Malik, Ahmad dan Ishaq. Mereka berpendapat menjaharkan bacaan pada shalat tersebut. Asy-Syafi’i mengatakan: Bacaan tidak dibaca jahr dalam shalat sunah.
- Dikerjakan Berjamaah di Masjid
Shalat gerhana matahari sunahnya dikerjakan berjamaah di masjid. Hal tersebut didasarkan pada beberapa hal berikut ini.
Ilustrasi masjid (Sumber foto: freepik.com)
1). Disyariatkannya seruan di dalam shalat kusuf, yaitu dengan “Ash-Shalaatu Jaami’ah”2). Apa yang disebutkan bahwa sebagian sahabat mengerjakan shalat kusuf ini dengan berjamaah di masjid.3). Isyarat yang diberikan oleh kedua riwayat di atas dari hadits Aisyah dan Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat gerhana itu secara berjamaah di masjid. Bahkan dalam sebuah riwayat hadits Aisyah di atas, dia bercerita, “Pada masa hidup Rasulullah pernah terjadi gerhana matahari, lalu beliau pergi ke masjid, kemudian beliau berdiri dan bertakbir, dan orang-orang pun membuat barisan di belakang beliau.