RADARPEKALONGAN.ID – Kampanye politik, media massa, media sosial, dan periklanan semuanya menggunakan kekuatan persuasi untuk mempengaruhi kamu. Perlu untuk mengelola respons terhadap persuasi agar tidak terombang-ambing dalam proses persuasi tersebut.
Terkadang kamu suka percaya bahwa kamu kebal terhadap bujukan, bahwa kamu dapat melihat melalui promosi penjualan, memahami kebenaran dalam suatu situasi, dan mengambil kesimpulan sendiri.
Ini mungkin benar dalam beberapa skenario, ketika upaya persuasi sudah jelas, di mana kamu tahu bahwa pekerjaan penjual adalah menjual sesuatu kepadamu, dan bahwa iklan kampanye dirancang untuk membujukmu agar memilih seorang kandidat. Konten bersponsor influencer media sosial mungkin diberi label yang jelas.
Baca Juga:6 Prinsip Persuasi, Dasar untuk Memengaruhi Orang LainKenali Pembentukan Sikap Manusia, 5 Faktor yang Memegang Pengaruh
Akan tetapi, pesan persuasif juga bisa halus, dan kamu belum mempersiapkan diri untuk memberikan respons terhadap persuasi tersebut. Oleh karenanya, cari elemen dari enam prinsip persuasi untuk mengidentifikasi upaya membujukmu yang tengah dilakukan oleh pihak tertentu. Ini mungkin berarti frasa seperti “ketersediaan terbatas” (kelangkaan), “kata dokter” (otoritas), atau “pelanggan setuju” (bukti sosial).
Kamu perlu secara cermat memperhatikan hal-hal tersebut untuk melahirkan respons terhadap persuasi yang sesuai.
Sumber: freepik.com
Penggunaan Persuasi
Iklan yang mengajak pemirsa untuk membeli produk tertentu merupakan salah satu bentuk persuasi. Begitu juga debat politik, di mana para kandidat mencoba mempengaruhi pemilih ke pihak mereka. Persuasi adalah kekuatan yang kuat dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki pengaruh besar pada masyarakat dan keseluruhan.
Contoh persuasi negatif sering muncul di benak—seperti dalam iklan yang mencoba membuatmu membeli sesuatu yang tidak kamu butuhkan, tekanan teman sebaya yang menyebabkan kamu membuat keputusan yang buruk, atau bahkan informasi yang salah dengan sengaja.
Akan tetapi, persuasi juga dapat digunakan dengan cara yang positif. Pikirkan layanan publik atau kampanye kesehatan yang mendorong orang untuk mendaur ulang, berhenti merokok, atau mempraktikkan jarak sosial untuk membantu melindungi diri mereka sendiri dan komunitas mereka.
Dua sisi yang sama-sama dimiliki oleh persuasi ini menuntutmu untuk melakukan manajemen dalam memberikan respons terhadap persuasi.