Fokus Pada Apa yang Ada dalam Kendali
Saat menghadapi krisis atau masalah, kita mudah terbebani oleh hal-hal yang terasa jauh di luar kendali kita. Alih-alih berharap ada cara untuk kembali ke masa lalu atau mengubah banyak hal, ada baiknya mencoba berfokus pada apa yang dapat kita pengaruhi secara langsung. Keputusan itu akan membantu meningkatkan resiliensi.
Orang dewasa juga dapat mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan ini dengan membicarakan situasi mereka dan membantu mereka membuat rencana bagaimana mereka dapat bereaksi.
Bahkan ketika situasinya tampak mengerikan, mengambil langkah realistis dapat membantu memperbaikinya. Tidak peduli seberapa kecil langkah-langkah ini, mereka dapat meningkatkan resiliensi dan rasa kendali dirimu.
Kelola Stres
Baca Juga:Ini Dampak Resiliensi! Ternyata Sangat Penting Untukmu4 Tipe Resiliensi, Ketahui Level Ketahananmu terhadap Berbagai Situasi
Membangun kebiasaan manajemen stres yang sehat adalah cara yang efektif untuk meningkatkan resiliensi secara keseluruhan. Kebiasaan ini dapat mencakup perilaku yang membantu kesehatan secara keseluruhan, seperti tidur yang cukup dan berolahraga, serta tindakan khusus yang dapat dilakukan pada saat-saat stres, seperti:
- Restrukturisasi kognitif
- Latihan pernapasan diafragma
- Tulisan ekspresif
- Teknik biofeedback
- Komunikasi yang efektif
- Strategi pemecahan masalah
- Relaksasi otot progresif
Dengan beberapa latihan, orang dewasa dan anak-anak dapat mempelajari dan menguasai keterampilan ini. Akhirnya, mereka kemudian cenderung merasa siap menghadapi situasi stres dan cukup tangguh untuk bangkit kembali dengan cepat. Bagi mereka yang berjuang untuk mengendalikan tingkat stres, mungkin ada baiknya mempertimbangkan untuk meminta dukungan dari terapis kognitif.
Sementara beberapa orang cenderung lebih tangguh secara alami, ketangguhan ini juga merupakan keterampilan yang dapat diperkuat. Melihat situasi dengan cara yang lebih positif, mendapatkan dukungan dari orang lain, dan berfokus pada apa yang dapat dikendalikan adalah strategi yang sangat membantu untuk meningkatkan resiliensi. Keterampilan manajemen stres yang baik juga dapat menumbuhkan ketahanan yang lebih besar.
Sementara temuan sebelumnya menunjukkan bahwa kebanyakan orang cenderung tangguh, satu studi tahun 2016 menemukan bahwa ketahanan dalam menghadapi peristiwa seperti kematian pasangan, perceraian, dan pengangguran kurang umum daripada yang diyakini sebelumnya. Temuan tersebut menunjukkan perlunya intervensi dan dukungan setelah peristiwa kehidupan yang penuh tekanan atau traumatis.