Trauma masa lalu: Anak-anak yang mengalami trauma lebih cenderung menjadi sangat sensitif saat dewasa.
Perfeksionisme: Menjadi perfeksionis dapat membuatmu lebih peka terhadap kritik.
Manfaat Menjadi Tidak Terlalu Sensitif
Sumber: freepik.com
Meskipun sensitif memiliki keuntungan, menjadi terlalu sensitif dapat menimbulkan tantangan di berbagai bidang kehidupanmu. Sensitivitas berarti perasaanmu mudah terluka, seringkali tanpa disengaja. Menemukan cara untuk menjadi tidak terlalu sensitif, setidaknya dalam beberapa hal, dapat menguntungkanmu dalam berbagai cara:
Kamu cenderung tidak merasa sakit hati: Rasa sakit hati dapat menyebabkan rasa malu, malu, ragu-ragu, dan rendah diri. Kamu mungkin menjadi cemas untuk berinteraksi dengan orang lain, bahkan sampai kamu menghindari situasi sosial untuk mencegah perasaanmu terluka. Menjadi tidak terlalu sensitif dapat membantu meminimalkan risiko merasa terluka oleh penghinaan sosial.
Baca Juga:Kamu Merasa Terlalu Sensitif? Ini 6 Cara untuk Mengurangi Sensitivitasmu2 Cara Menangani Emosi Negatif, Mana yang Harus Kamu Adopsi dan Hindari?
Kecemasanmu akan berkurang: Jika kamu selalu khawatir tentang rasa sakit hati, kamu mungkin mengalami kecemasan sosial. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan harga diri yang buruk, kesepian, isolasi, depresi, dan dukungan sosial yang buruk. Menjadi kurang sensitif dapat membantumu merasa kurang cemas tentang situasi sosial.
Kamu akan mengalami lebih sedikit konflik: Potensi jebakan lain dari sikap terlalu sensitif adalah konflik dengan orang lain. Jika kamu mudah terluka, kamu mungkin salah menafsirkan kata-kata orang lain atau bereaksi berlebihan terhadap hinaan kecil. Hal ini dapat mengikis hubungan interpersonal, yang menyebabkan pertengkaran dan kesalahpahaman. Melepaskan segala sesuatu tanpa merasa terlalu sensitif dapat meminimalkan konflik ini. Oleh karenanya, penting untuk menjadi tidak terlalu sensitif.
**AN
Referensi Verywellmind.com