WIRADESA, RADARPEKALONGAN.ID – Mengandung citra rasa yang istimewa, pastinya Soto KTL buatan Ibu Ruliyah, maknyus. Makanya jangan lewatkan bila melintas di jalur Pantura Pekalongan, untuk mampir di rumah makan yang berlokasi di sebelah barat lampu merah Wiradesa ke utara.
Dikenal soto KTL, karena salah satu bahan utama daging kelamin sapi. Bukan bermaksud jorok, tetapi Soto khas Pekalohan itu ternyata mempunyai segudang kelebihan dibanding Soto pada umumnya dan pelanggannya pun banyak dari kalangan orang kesehatan. Rupanya , SOTO KTL sendiri merupakan singkatan dari ‘Kurang Tambah Lagi’ dengan bahan utamanya menggunakan kelamin sapi.
Namun bagi ‘wong pekalongan’, menyebut daging kelamin sapi adalah ‘Kont*l’ dan disingkat KTL. Akhirnya, soto buatan Ibu Ruliyah menjadi brand dan terkenal.
Baca Juga:Catatan Lebaran Idul Fitri 1444 H, Kebiasaan Menerbangkan Balon Udara yang Dilarang Bukan Tradisi Masyarakat PekalonganPeringatan Haul KH Tohir bin KH Abdul Fatah Tahun 2023 Digelar
Pemilik warung soto, ibu Rukiyah mengaku memilih kelamin sapi sebagai lauknya karena dirasa berbeda dengan soto yang sudah ada. Selain itu daging kelamin sapi itu menghasilkan cita rasa yang istimewa bagi para pelanggannya.
“Soto KTL itu sendiri merupakan jenis soto kuah khas Pekalongan pada umumnya dengan bahan mie hun + tauge + KTL/ daging/ jeroan + dengan bumbu khas tauconya,” ucapnya.
Soto KTL Ramah Kesehatan
Karena namanya yang unik, soto ini terkenal di sekitaran Pasar Wiradesa. Soto khas KTL konon memiliki perbedaan dengan masakan soto tauto lainnya karena ramah kesehatan karena lebih rendah kolesterol, sehingga orang yang menyantapnya tidak perlu merasa khawatir kadar kolesterol dalam tubuhnya menjadi naik. Apalagi bagi penderita penyakit tertentu yang memiliki pantangan makanan.
Ibu Rukiyah sedang menunjukan bahan utama Soto KTL berupa daging kelamin sapi.(radarpekalongan.id/dokumen)
Ibu Rukiyah mengaku memiliki pelanggan setia dan gemar makan soto KTL, karena dianggap tidak membahayakan kesehatan konsumennya. Bahkan beberapa pelanggannya yang berasal dari orang kesehatan yang bilang kalau soto itu enak namun tidak mengandung kolesterol atau kolesterol rendah dan juga tidak membuatnya ‘nyelip’ di sela-sela gigi, berbeda dengan soto tauto berbahan daging maupun jeroan yang sering nyelip di gigi dan mengandung kolesterol tinggi.