Kesimpulannya adalah disyariatkan atas suami mengkhususkan waktu-waktu tertentu, meluangkan waktu untuk istrinya, agar sang istri merasa tentram, memperlakukan istrinya dengan baik; terlebih lagi apabila belum memiliki anak.
Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya):
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي
Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluarganya. Dan saya adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.
Sebaliknya, seorang istri juga disyariatkan untuk membantu suaminya, misalnya menyelesaikan tugas-tugas studi ataupun tugas kantor. Hendaklah dia bersabar apabila suaminya memiliki kekurangan karena kesibukannya, sehingga kurang memberikan waktu yang cukup kepada istrinya.
Berdasarkan firman Allah, hendaklah antara suami dan istri saling bekerjasama:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى
“Tolong-menolonglah kalian di atas kebaikan dan takwa“.
Baca Juga:Patroli Balon Udara di Kedungwuni, Polisi Amankan 6 Balon Udara yang Baru DibuatSekda Sidak RSUD Kajen, Antrean Panjang di Poli Penyakit Dalam Harus Diatasi, Pasien Antre 9 Jam
Untuk para istri, bisa juga mengoreksi diri mereka. Mungkin di antara sebab suami tidak kerasan di rumah karena memiliki istri yang sering marah, selalu bermuka masam dan ketus apabila berbicara.
Duduk bersama, rekreasi bersama bisa jadi kiat agar cinta kian semerbak antara suami-istri (Sumber foto: freepik.com)
- Menampakkan Wajah Ceria
Kiat mempererat cinta suami-istri lainnya hendaklah menampakkan wajah yang ceria. Ungkapan dengan bahasa wajah, mempunyai pengaruh yang besar dalam kegembiraan dan kesedihan seseorang. Seorang istri akan senang jika suaminya berwajah ceria, tidak cemberut. Secara umum Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْق
“Sedikit pun janganlah engkau menganggap remeh perbuatan baik, meskipun ketika berjumpa dengan saudaramu engkau menampakkan wajah ceria” [HR Muslim]
Begitu pula sebaliknya, ketika suami datang, seorang istri jangan sampai menunjukkan wajah cemberut atau marah. Meskipun demikian, hendaknya seorang suami juga bisa memahami kondisi istri secara kejiwaan. Misalnya, istri yang sedang haidh atau nifas, terkadang melakukan tindakan yang menjengkelkan. Maka seorang suami hendaklah bersabar.
- Memberikan Penghormatan dengan Hangat kepada Pasangannya
Kiat mempererat cinta suami-istri selanjutnya ialah dengan memberikan penghormatan dengan hangat kepada pasangannya, baik ketika hendak pergi keluar rumah, ataupun ketika pulang. Penghormatan itu dilakukan dengan mesra, namun jangan terlalu vulgar.
Dalam beberapa hadits diriwayatkan, ketika hendak pergi shalat, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium istrinya tanpa berwudhu lagi dan langsung shalat. Ini menunjukkan, bahwa mencium istri dapat mempererat hubungan antara suami-istri, meluluhkan kebekuan ataupun kekakuan antara suami-istri. Tentunya dengan melihat situasi, jangan dilakukan di hadapan anak-anak.