“Bahwa kita warga Kabupaten Pekalongan yang terkenal dengan Kota Santri, bisa menerima agama lain dengan baik, toleransinya tinggi dan itu harus kita pertahankan sampai kapanpun,”tegas Fadia.
Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Hj. Hindun menyampaikan atas nama masyarakat Kabupaten Pekalongan mengucapkan terimakasih kepada Pemkab. Pekalongan yang terus melaksanakan tradisi syawalan dan berharap kedepan semakin inovatif dan meriah. Hindun juga berharap event tradisi seperti syawalan semakin diperbanyak lagi, sehingga membuat Kabupaten Pekalongan lebih dikenal oleh maysarakat luas.
“Kedepan akan kami anggarkan lebih banyak lagi untuk event – event seperti ini, biar Kabupaten Pekalongan lebih dikenal dunia, dan semoga Bupati kita bisa membangun kab. Pekalongan lebih baik lagi,” ujar Hindun.
Baca Juga:Kirab Gunungan Hasil Bumi Tradisi Syawalan Linggoasri Berlangsung Meriah Diikuti 19 KecamatanSyawalan, Pemkab Persiapkan Sejumlah Obyek Wisata
Pada Tradisi Syawalan 1444 H kali ini juara lomba gunungan hasil bumi, diraih antara lain oleh Kecamatan Talun sebagai juara 1, Kecamatan Kedungwuni sebagai juara 2, Kecamatan Kandangserang sebagai juara 3. Sedangkan kategori terkreatif dimenangkan oleh Kecamatan Karangdadap, terfavorit oleh Kecamatan Kesesi, terheboh oleh Kecamatan Kajen, serta terkompak diraih oleh Kecamatan Wonopringgo.
Dalam Tradisi Syawalan juga diisi dengan pentas Tari Rebana Santri Kajen. Juga dilakukan pemotongan tumpeng oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq kepada Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Hj. Hindun. Kemudian acara usai rebutan gunungan hasil bumi dan megono dilanjutkan hiburan dangdut. (Yon)