KAJEN, Radarpekalongan.id – Kirab gunungan hasil bumi dalam tradisi Syawalan di Obyek Wisata Linggoasri, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (29/04/2023) berlangsung meriah. Adapun dalam tradisi Syawalan dihadiri langsung oleh Bupati/ Wakil Pekalongan Fadia Arafiq- H. Riswadi dan Forkopimda Pekalongan.
Kirab gunungan hasil bumi Linggoasri diikuti 19 kecamatan
Dalam kirab hasil bumi diikuti oleh 19 Kecamatan se- Kabupaten Pekalongan dan gunungan megono oleh UPT Wisata Linggoasri Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pekalongan.
Selain gunungan hasil bumi, tiap kecamatan juga membawa sekaligus memamerkan potensi yang ada di wilayah masing-masing. Seperti seni tari, sintren, drumband, marchingband, topeng reog dan lainnya.
Baca Juga:Syawalan, Pemkab Persiapkan Sejumlah Obyek WisataPaska Lebaran, Pelayanan Disdukcapil Kabupaten Pekalongan Tetap Berjalan Normal
Bahkan adapula saat kirab dari Lapangan Desa Linggoasri menuju lokasi Syawalan, tepatnya di Obyek Wisata Linggoasri, yang dipimpin langsung oleh camat masing masing warga secara langsung memberikan hasil bumi kepada Bupati/ Wakil Bupati Pekalongan.
Inilah gunungan hasil bumi dari Kecamatan se- Kabupaten Pekalongan yang direbutkan oleh pengunjung. (Triyono)
Gunungan hasil bumi untuk menarik perhatian juri dan warga juga dikemas semenarik mungkin. Ada yang mirip ikon Kota Sabtri yaitu Al-Quran memutar, miniatur buah dari hasil Kecamatan, bahkan adapula gunungan bumi dibuat mirip naga.
Tak kalah ketinggalan, adapula hasil UMKM yang ada di Kecamatan masing masing, seperti jins, batik, celana, kerudung, tape, sarung yang dibagikan secara gratis untuk disebutkan pengunjung.
Bahkan sangkin antusiasnya, ada gunungan hasil bumi yang tidak sampai ke lokasi karena ditengah perjalanan menjadi rebutan pengunjung. Hasil bumi tersebut di antaranya tomat, jagung, kacang panjang, cabe, wortel, ketela dan lainnya.
Kepala Dinporapar Kabupaten Pekalongan, Bambang Irianto menyampaikan bahwa kegiatan Syawalan ini sebagai wujud dan rasa syukur masyarakat Kabupaten Pekalongan atas hasil bumi yang melimpah.
“Wujud syukur ini dibuatkan hasil bumi yang buat gunungan pada setiap bulan Syawal dan dibagikan ke pengunjung, ” katanya.
Baca Juga:Tradisi Syawalan, Ratusan Warga Wonokerto Rebutan Lopis Raksasa Hasil PatunganLopis Raksasa Seberat 800 Kg, Menghebohkan Tradisi Syawalan Desa Pecakaran
Semoga kedepan dengan Syawalan ini, hasil bumi masyarakat Kabupaten Pekalongan bisa bertama melimpah dijauhkan dari berbagai ancaman.