KAJEN,Radarpekalongan.id – Petasan berujung maut terjadi di Kabupaten Pekalongan, Sabtu (29/4/2023). Seorang anak SD mati dan lima anak lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat ledakan petasan berukuran besar di Dukuh Kembangan Tengah, Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan.
Warga mencari bagian tubuh korban yang belum ditemukan di lokasi ledakan petasan (Hadi Waluyo)
Korban tewas dalam tragedi petasan berujung maut di Pekalongan bernama M Nafi (12), warga Dukuh Kembangan Tengah RT 9 RW 4, Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap. Korban merupakan pelajar kelas 6 SD di desa itu.
Baca Juga:10 Kiat Mempererat Cinta Suami-Istri, Agar Biduk Rumah Tangga HarmonisPatroli Balon Udara di Kedungwuni, Polisi Amankan 6 Balon Udara yang Baru Dibuat
Lima korban lainnya dilarikan ke RSI Pekajangan. Kelima korban petasan berujung maut ini masing-masing Indra Kusuma Jaya (13), warga RT 10 RW 4, Desa Jrebengkembang, mengalami luka bakar pada kaki sebelah kiri, M Maulimul Ilmi (13) warga RT 9 RW 4, Desa Jrebengkembang, mengalami luka bakar pada kaki kanan dan kaki kiri, dan Mohammad Al Ramzi (12), warga RT 9 RW 4, mengalami luka bakar pada kaki kanan dan tangan sebelah kiri.
Korban petasan berujung maut selanjutnya, M Al Fatih (13), warga RT 10 RW 4, Desa Jrebengkembang, mengalami luka bakar pada leher, wajah, dan tangan sebelah kiri, serta Khairul Awam (11), warga RT 10 RW 4, Desa Jrebengkembang. Khairul Awam mengalami luka pada mata dan kaki kanan.
Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria tinjau TKP ledakan petasan di Jrebengkembang (Hadi Waluyo)
Korban Khairul Awam diperbolehkan rawat jalan. Sementara, empat korban petasan berujung maut di Jrebengkembang lainnya masih dirawat di RSI Pekajangan.
Margono, selaku dokter jaga RSI Pekajangan, menjelaskan, 1 korban meninggal dunia akibat luka parah di sekujur tubuh. Sementara 4 lainnya harus rawat inap dan 1 korban petasan lainnya diperbolehkan rawat jalan.
Petasan Berujung Maut, 6 Anak jadi Korban
Berdasarkan data Radarpekalongan.id, petasan berujung maut bermula dari sejumlah anak-anak di Dukuh Kembangan merayakan syawalan atau tujuh hari pasca Idul Fitri 2023 dengan menyalakan petasan di jalan kampung di tepian sawah di desa itu, Sabtu pagi, sekitar pukul 09.00 WIB. Lokasinya tak jauh dari rumah korban M Nafi. Sekitar 200 meter dari rumahnya.