Saat menyalakan petasan itu, korban M Nafi diduga memasang sumbu dengan melubangi ujung petasan itu menggunakan paku. Ia memukul ujung petasan itu dengan paku. Diduga muncul percikan yang memicu timbulnya ledakan hebat.
“Kekuatan ledakan ini sangat keras sekali,” kata Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria.
Korban M Nafi yang memegang petasan mengalami luka parah di tangan dan wajahnya. Korban yang merupakan anak yatim ini akhirnya menghembuskan nafasnya dalam perjalanan ke RSI Pekajangan. Sementara, lima temannya juga mengalami luka-luka akibat terkena ledakan petasan besar tersebut. Pasalnya, di dalam petasan itu juga mengandung bahan berbahaya seperti kerikil kecil.
Baca Juga:10 Kiat Mempererat Cinta Suami-Istri, Agar Biduk Rumah Tangga HarmonisPatroli Balon Udara di Kedungwuni, Polisi Amankan 6 Balon Udara yang Baru Dibuat
“Total ada 6 korban dalam kejadian ini. Satu orang meninggal dunia dan lima dirawat di RSI Pekajangan,” kata Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria.
Menurutnya, kejadian ini terjadi sekira pukul 09.00 WIB. Pada saat itu semua korban menuju ke persawahan di Dusun Kembangan Tengah, Desa Jrebengkembang untuk meledakkan petasan tersebut.
“Pada saat petasan hendak diledakkan dengan cara dipasang sumbu dan bagian atas petasan dipaku, petasan tersebut meledak dan melukai 6 orang anak,” ujarnya.
Polisi Olah TKP Petasan Berujung Maut
AKBP Arief mengatakan, Inafis Polres Pekalongan telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan mengambil semua barang bukti yang masih ada. “Ada satu petasan yang belum menyala dan akan dilakukan disposal oleh Gegana Brimob Polda Jateng,” katanya.
Polisi lakukan olah TKP ledakan petasan di Desa Jrebengkembang Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan (Hadi Waluyo)
Berdasarkan data, ada tiga petasan berukuran besar yang rencananya akan diledakkan pada saat syawalan tersebut. Petasan pertama sudah berhasil diledakkan. Satu petasan yang dikira gagal diledakkan, sehingga terjadi insiden tersebut saat korban M Nafi berupaya memasang sumbu petasan, dan petasan ketiga belum diledakkan sehingga dibuang warga ke sawah.
Mursalim (27), warga sekitar mengatakan, ada dua kali ledakan terjadi. Ledakkan petasan itu suaranya sangat keras sekali. “Ada dua kali ledakan, semuanya sangat keras sekali. Rumah saya jaraknya sekitar 4 km dari lokasi kejadian terdengar sampai rumah, dan bahkan kaca rumah juga ikut bergetar,” katanya.