RADARPEKALONGAN.ID – Sejarah Mbah Kiai Surgi Pasekaran Batang sudah tidak diragukan lagi kebenarannya. Banyak para peziarah datang untuk mengenang bagaimana Mbah Kiai Surgi semasa hidupnya.
Ada sejarah yang tak bisa dilupakan begitu saja karena perjuangan beliau dalam melawan penjajah Belanda. Saya bersama teman-teman Santri Batang, Minggu 30 April 2023, menyempatkan berziarah untuk kembali mengenang jasa beliau.
Mbah Kiai Surgi Pasekaran Batang merupakan tokoh penting era perjuangan perang Jawa yang melawan penjajah Belanda. Namanya abadi dalam catatan sejarah yang patut saya dan teman-teman teladani (tidak semata-mata soal kramatnya saja).
Baca Juga:Rahasia Mengerjakan Skripsi Cepat Kelar dalam Waktu 1 SemesterInilah 8 Tips Agar Cepat Dapat Jodoh, Simak Selangkapnya!
Telik Sandi yang Dapat Diandalkan
Semasa hidup Mbah Kiai Hasan Surgi Jatikusumo merupakan salah satu orang kepercayaan Kerajaan Mataram Islam. Mbah Kiai Surgi seorang Telik Sandi (Intel) yang bertugas memata-matai penjajah Belanda.
Mbah Kiai Surgi Pasekaran Batang dipercaya sebagai Intel di bawah komando Bendara Raden Mas Antawirya. Dimana Raden Mas Antawirya kemudian biasa dikenal dengan Pangeran Diponegoro.
Mbah Kiai Surgi bertugas untuk menggali informasi dari penjajah Belanda. Kemudian menyampaikan informasi kepada Raden Mas Antawirya untuk keperluan mengatur strategi.
Informasi yang dicari dan disampaikan oleh Mbah Kiai Surgi berguna untuk mengetahui kekuatan serta kelemahan Belanda. Bagaimana kondisi kekuatan musuh, jarak tempuh, kondisi Medan dan cuaca.
Mbah Kiai Hasan Surgi Jatikusumo berjuang dibantu duet pendekar multitalenta. Mereka adalah Wiro Sebru dan Wro Kucir yang bertugas untuk menangani ratusan prajurit dan bertanggung jawab atas suksesnya spionase.
Selain itu, sosok Mbah Kiai Hasan Surgi Jatikusumo ini juga ditemani Abdullah. Dimana makam anaknya berada tepat di sebelah Mbah Kiai Hasan Surgi Jatikusumo.
Mbah Kiai Surgi Pasekaran Batang (Ibad, Radarpekalongan)
Kemampuan intelegensi Mbah Kiai Surgi Pasekaran Batang ini sangat handal sekali. Buktinya sampai bisa membuat Belanda kewalahan dalam kurun waktu 1825-1830 atau setengah dekade.