- Kita jangan merasa percaya diri dengan ibadah kita yang banyak, apalagi jika jauh dari ilmu
Barshisha seorang ahli ibadah, namun akhirnya tergelicir dalam dosa. Untuk itu, pelajaran dari kisah Barshisha yang bisa kita petik adalah jangan merasa percaya diri dengan ibadah kita yang banyak, apalagi jika jauh dari ilmu.
8. Ahli ibadah dapat ditaklukkan dengan wanita
Pelajaran dari kisah Barshisha lainnya adalah ahli ibadah pun dapat ditaklukkan dengan wanita. Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Aku tidak meninggalkan satu godaan pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari, no. 5096 dan Muslim, no. 2740)
Baca Juga:Antisipasi Petasan Pasca Lebaran, TNI-Polri Sisiri 7 Desa di Kajen, Agar Tragedi Jrebengkembang Tak TerulangMarak Hiburan Pasca Lebaran 2023, TNI-Polri Hadir Berikan Rasa Aman dan Nyaman
Berdasarkan hadits di atas, Ibnu Hajar mengatakan bahwa wanita adalah godaan terbesar bagi para pria dibanding lainnya. (Fath Al-Bari, 9:138). Hal ini dikuatkan oleh firman Allah Ta’ala,
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita.” (QS. Ali Imran: 14)
- Berdoalah kepada Allah agar tidak terjerumus dalam zina
Pelajaran terakhir dari kisah Barshisha adalah selalu berdoa kepada Allah Ta’ala agar tidak terjerumus dalam zina dan perselingkuhan.
Contoh yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta perlindungan pada Allah agar tidak terjerumus dalam zina atau perselingkuhan.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى
“ALLOHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN SYARRI SAM’II, WA MIN SYARRI BASHARII, WA MIN SYARRI LISANII, WA MIN SYARRI QALBII, WA MIN SYARRI MANIYYI”
(artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari kejelekan pada pendengaranku, dari kejelekan pada penglihatanku, dari kejelekan pada lisanku, dari kejelekan pada hatiku, serta dari kejelekan pada mani atau kemaluanku). (HR. An-Nasa’i, no. 5446; Abu Daud, no. 1551; Tirmidzi, no. 3492).
Demikian kisah Barshisha. Mari ambil pelajaran dari kisah Barshisha ini. Semoga Allah beri taufik dan hidayah. (had)