RADARPEKALONGAN.ID – Baru saja kemarin 1 Mei 2023 peringatan hari buruh kembali dirayakan dan diperingati. Namun demikian, masih ada banyak masalah soal ketenagakerjaan khususnya buruh batik Pekalongan.
Buruh batik Pekalongan saat ini dalam kondisi miris karena kesejahteraan masih di bawah hidup layak. Upah minimum kota yang ditentukan oleh pemerintah setempat sebesar 2,3 juta tak menyentuh butuh batik.
Menurut pengamatan seorang statistis muda BPS Kota Pekalongan Nurul Kurniasih, buruh batik Pekalongan digaji di bawah UMR. Dari tahun 2022 saja upah buruh batik Nyolet sehari digaji Rp 25.000 per hari. Sedangkan tukang Nglorod digaji Rp 70.000 per hari (kalau dijumlahkan sebulan hanya Rp1.680.000).
Baca Juga:Kisah Mbah Kiai Surgi Pasekaran Batang yang Menarik untuk Disimak!Rahasia Mengerjakan Skripsi Cepat Kelar dalam Waktu 1 Semester
Padahal UMR tahun 2022 sudah mencapai Rp.2.156.444 per bulan. Gaji buruh batik Pekalongan tahun 2023 masih belum menyentuh angka UMP yang telah ditetapkan menjadi Rp 2.305.822,66 per bulan.
Buruh Batik Pekalongan (Freepik.com)
Kesejahteraan buruh batik Pekalongan sangat miris dibandingkan dengan jasa mereka yang besar melestarikan warisan budaya kain pelintang. Meski sudah diakui UNESCO soal popularitas keaslian budaya batik, tapi kesejahteraan mereka masih jauh dari kata layak.
Apa yang harus dilakukan agar masa depan penerus tradisi budaya batik sejahtera? Mungkin beberapa hal ini perlu dicoba.
Mempelajari Pengetahuan tentang Ketenagakerjaan
Pengetahuan tentang hak-hak dan kewajiban sebagai buruh perlu ditingkatkan lagi. Pasalnya masih sering terjadi ketidaktahuan buruh batik Pekalongan seringkali abai terhadap hak-hak yang semestinya diperoleh. Kendati kewajiban sebagai buruh batik untuk juragannya telah dilaksanakan secara baik.
PHK secara sewenang-wenang olah juragan batik sering dialami oleh teman-teman buruh batik Pekalongan. Jaminan kesehatan sosial tidak diberikan padahal kerja di dunia batik cukup besar resikonya karena bersentuhan langsung dengan obat kimia.
Sudah seharusnya buruh kerja batik sadar akan haknya sendiri. Apalagi peringatan hari buruh yang diperingati setiap 1 Mei.
Meningkatkan Daya Tawar
Butuh yang bekerja sebagai Nyolet, Nglorod, pencipta motif (baik canting tulis atau cap) berhak untuk kesejahteraan hidup yang layak. Setidaknya bayaran yang cukup untuk hidup selama satu bulan.