“Oleh sebab itu, para penyuluh agama diwajibkan untuk terus mempelajari kemajuan teknologi internet saat ini, khususnya para penyuluh agama yang terbiasa dengan metode lama dalam memberikan penyuluhan agamanya,” imbuh Niken.
Para penyuluh agama diharapkan memiliki kecakapan digital seperti mampu menggunakan perangkat IT, mengenal bahkan memahami perangkat lunak ataupun aplikasi media sosial yang saat ini berkembang, terampil dalam membuat konten untuk memberikan informasi dalam kegiatan keagamaan.
Dalam penyebaran ilmu keagamaan digital pun wajib memperhatikan sudut pandang etika digital. Dimana para penyuluh agama harus tetap jujur dan memberikan konten-konten positif, sehingga dapat menghindari penyebaran berita atau informasi hoaks dan dapat mencegah perselisihan antar umat beragama.
Baca Juga:Dukung AICIS 2023, UIN Gus Dur Kirim Tiga Dosen Terbaik sebagai PanelisAKBP Albertus Recky Robertho Gantikan AKBP Wahyu Rohadi sebagai Kapolres Pekalongan Kota
Literasi digital merupakan pondasi utama dalam berdigitalisasi dengan bijak.Berdasarkan hal tersebut, Program Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia 2020-2024 wajib dilaksanakan sebaik mungkin dan tepat sasaran agar masyarakat semakin cerdas dalam menerima informasi khususnya informasi melalui digital.
“Melalui program tersebut maka salah satu yang dapat dilaksanakan adalah pemberian edukasi ke beberapa wilayah di Indonesia yang saat ini dilakukan di daerah Pekalongan, Jawa Tengah,” jelas Niken.
Manfaat dan Tujuan Chip In Literasi Digital
Lebih lanjut, Niken berharap melalui kegiatan “Chip in literasi digital” ini dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat untuk lebih bijak dalam penggunaan digital, memilih informasi atau ilmu keagamaan yang tepat.
Selain itu, para penyuluh agama pun dapat memberikan informasi secara jelas dan jujur melalui media sosial atau platform yang sedang berkembang saat ini. Para penyuluh profesional diwajibkan melek teknologi di era digitalisasi saat ini.
“Sehingga masyarakat maupun para penyuluh lebih cakap berdigital mengenai ilmu keagamaan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari mengingat makin tingginya kasus yang menyimpang dari norma-norma kehidupan saat ini,” tambah dia.
Adapun tujuan dari diselenggarakan kegiatan ini, lanjut Niken, di antaranya adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang kegiatan keagamaan di media sosial di Pekalongan.
Selain itu, memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar literasi digital, sehingga masyarakat dan penyuluh agama semakin cakap digital dalam memperoleh ilmu atau informasi dalam kehidupan sehari-hari.