Ilustrasi jangan dekati zina (Sumber: Fb SurabayaMengaji)
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا
“Dan orang-orang yang tidak beribadah kepada Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya). [al-Furqan/25:68].
Dalam ayat ini, Allah Azza wa Jalla menggabungkan zina dengan syirik dan pembunuhan. Dan Allah Azza wa Jalla menjadikan balasan semua itu adalah siksa berlipat ganda lagi menghinakan, selama pelakunya tidak bertaubat dan beramal shalih.
Semakna kandungan ayat ini, diriwayatkan dalam hadits yang shahih:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَأَلْتُ أَوْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الذَّنْبِ عِنْدَ اللَّهِ أَكْبَرُ قَالَ أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ خَشْيَةَ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ أَنْ تُزَانِيَ بِحَلِيلَةِ جَارِكَ قَالَ وَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ تَصْدِيقًا لِقَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ}
Dari Abdullah (bin Mas’ûd) Radhiyallahu anhu, dia berkata: Aku bertanya, atau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, ‘Dosa apakah yang paling besar di sisi Allah?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau menjadikan tandingan bagi Allah, sedangkan Dia telah menciptakanmu (tanpa sekutu).” Aku bertanya, “Lalu apa?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena engkau takut dia makan bersamamu.” Aku bertanya, “Lalu apa?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.” Dan turunlah ayat ini membenarkan perkataan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ
Baca Juga:Antisipasi Konvoi Kelulusan Sekolah TA 2022/2023, Polisi Lakukan Patroli ke SMA/MA/SMK, Jalanan Aman dari Konvoi PelajarAmankan Pengumuman Kelulusan SMA 2022/2023, Polres Pekalongan Terjunkan 147 Personel Gabungan, Pastikan Situasi Aman
Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. (al-Furqan/25: 68) [HR. Bukhâri, no. 4483].
Allah Azza wa Jalla juga berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. [al-Isra’/17: 32].
Dalam ayat ini Allah Azza wa Jalla memberitakan kejinya perbuatan zina. Keji adalah keburukan yang sudah mencapai puncaknya, sehingga kejinya itu sesuatu yang telah pasti menurut akal. Kemudian Allah Azza wa Jalla juga memberitakan akibat zina di kalangan masyarakat manusia, yaitu zina adalah jalan yang buruk. Karena zina adalah jalan kebinasaan dan kemiskinan di dunia serta jalan siksaan dan kehinaan di akhirat.