PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) Muhammadiyah Kota Pekalongan sebagai forum tertinggi kedua di tingkat daerah setelah Musyda (Musyda), telah menetapkan dan mengesahkan 43 (empat puluh tiga) calon tetap Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan yang akan dibawa ke forum Musyda.
Penetapan dan pengesahan dilaksanakan dalam Musypimda yang digelar Sabtu (6/5/2023) di Kampus MBS Putri Taruna Krapyak. Dalam kegiatan yang dipimpin Ketua Panlihda, Fatkhur Rizki itu, musyawirin menyepakati secara aklamasi bahwa seluruh bakal calon yang telah lolos verifikasi dan menyerahkan surat kesediaan agar disahkan dan ditetapkan sebagai calon tetap pimpinan daerah.
“Sebelumnya terdapat 84 nama yang terjaring dari usulan para pemilik suara, yakni pleno PDM, empat orang utusan masing-masing PCM dan dua personel utusan dari setap ortom. Dari nama tersebut, kemudian dilakuan verifikasi oleh panlih dan yang lolos verifikasi diberikan kepada yang bersangutan surat kesediaan,” kata Fatkhur Rizki usai pelaksanaan Musypimda.
Baca Juga:Bus Wisata Terjun ke Jurang di Kawasan Wisata GuciEvaluasi Arus Balik Tahun 2023: Jumlah Kendaraan Melintas ke Arah Timur Justru Tinggi
Dari jumlah tersebut, kemudian terjaring dan tersaring 43 nama. Dijelaskan Fatkhur Rizki, meskipun dalam tata tertib disebutkan bahwa Musypimda memilih 39 nama, namun musyawirin tetap secara aklamasi menghendaki agar ke-43 nama tersebut disahkan dan ditetapkan sebagai calon tetap yang dibawa ke Musyda.
“Sebelumnya Panlih telah menyiapkan berbagai persiapan pemilihan secara e-voting. Mulai dari pembuatan aplikasi, pengadaan sarpras, seperti laptop 10 unit, jaringan wifi, petugas pendamping dan lain-laiin yang menunjang pelaksanaan pemungutan suara secara online,” tambahnya.
Pesan Ketua PD Muhammadiyah Kota Pekalongan
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekalongan Pasrum Affandi dalam sambutannya ketika membuka kegiatan mengatakan, semangat yang dibawa Muhammadiyah adalah peningkatan kualitas peradaban. Ini sesuai dengan motto MBS Putri Taruna Krapyak Pekalongan sebagai Kampus Peradaban.
“Jangan minder menjadi warga apalagi kader Muhammadiyah. Meski demikian kita tetap bergaul di masyarakat dengan semestinya, dan ketika diberikan amanah untuk menjadi pemimpin, seperti RT, RW, LPM BKM dan yang lainnya, maka warga dan kader Muhammadiyah harus siap. Karakter warga Muhamadiyah bukanlah meminta jabatan, namun harus siap ketika diminta mengemban amanah,” pesannya.