PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Sebanyak 40 penyandang tunanetra Kota Pekalongan mempunyai harapan untuk terus berusaha meningkatkan kualitas hidup di masyarakat. Mendapat masukan tersebut, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) siap menfasilitasinya.
Kepala Dinperinaker, DR Sri Budi Santoso MSI mengaku, salah satu yang belum banyak mendapat perhatian adalah Penyandang Tunanetra Kota Pekalongan. Oleh karena itu, setelah Dinperinaker menerima masukan dari penyandang tunanetra, maka akan segera dibuat usulan khusus kepada Walikota Pekalongan.
“Kami akan membuat usulan secara khusus agar tahun depan ada upaya memberi atensi secara khusus untuk teman-teman Penyandang Tunanetra Kota Pekalongan yang selama ini belum bisa mengikuti pelatihan karena jenis disabilitas yang berbeda,” ucapnya usai dalam kegiatan rapat koordinasi pelatihan bagi disabilitas di ruang Sekretariat, Dinperinaker kota Pekalongan.
Baca Juga:88 Perwakilan Guru PAUD Kota Pekalongan Dilatih Seni Kriya, Bunda PAUD Berharap Mampu Ciptakan Media BelajarTiba-Tiba Pendaftaran Mas dan Mbak Duwis Kota Pekalongan Tahun 2023 Diperpanjang, ini Alasannya?
SBS sapaan akrab Kadinperinaker melihat motivasi yang ada dalam diri Penyandang Tunanetra Kota Pekalongan luar biasa. Mereka berharap untuk bisa difasilitasi pengembangan kapasitas, sehingga mereka bisa mendayagunakan potensinya secara bertahap, menjadi pribadi yang mandiri dan produktif.
“Kami atas nama Pemkot ekalongan berterima kasih, ke depan bisa menyusun program, saya salut atas semangatnya, sangat komunikatif dan atensi sekali,” terangnya.
Kepala Dinperinaker, DR Sri Budi Santoso MSI didampingi Supriyanto sedang memberikan keterangan kepada awak media di kantor dinas setempat.
Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Cabang Kota/Kab Pekalongan, Supriyanto mengaku, ubtuk mengangkat kondisi tunanetra dari ketidakberdayaan ekonomi, pendidikan dan kesehatan, dibutuhkan usaha pemberdayaan bagi mereka, salah satunya pelatihan kompetensi yang disesuaikan dengan kemampuan penyandang netra ini.
“Saya berharap kedepan bersama teman-temannya dapat lebih diperhatikan dengan memberikan keterampilan agar bisa terjun di dunia kerja, meskipun dengan segala kekurangan yang ada.
Penyandang Tunanetra Kota Pekalongan Semangat Bangun Kota Pekalongan
“Kami semangat untuk membangun kota ini bareng-bareng sebisa kami,” tuturnya.
Supriyanto menambahkan bahwa mayoritas tunanetra berprofesi sebagai tukang pijat. Kendati begitu, Pertuni sempat menerima pelatihan pijat dari luar kota Pekalongan, sehingga pihaknya ingin agar Pemerintah setempat bisa memfasilitasi kompetensi serupa atau lainnya.