Dan lagi, katanya, “wanita tersebut bukan tipe saya”. Artinya Trump tidak mungkin tertarik dengan wanita seperti Carroll.
Simpati untuk Carroll datang dari media. Itu lantaran Trump menilai pekerjaan Carroll adalah jenis pekerjaan ”con job”. Pekerjaan tipu-tipu. Rekayasa. Omong besar. Tentu Carroll tidak pernah membalas dengan kalimat ”Trump lah yang lebih pantas disebut con job”. Carroll bukan tipe Trump.
Carroll sendiri seperti melupakan peristiwa toserba itu. Ketika Trump akan maju lagi sebagai presiden periode kedua, Carroll menuliskan cerita kamar coba itu di majalahnyi. Ketika wartawan menanyakan soal tulisan itu keluarlah kata-kata Trump tersebut. Maka Carroll merasa terhina. Pekerjaan redaktur dan penulis dianggap ”con job”.
Baca Juga:Ini Dia Aplikasi Serupa TikTok untuk Kamu yang Berusia 17 Tahun ke AtasMitsubishi Fuso, Siap Support Industri Rantai Dingin
Gugatan pertama Carroll dilakukan tahun 2019, 19 tahun setelah peristiwa. Tapi dalam hal pencemaran nama baik, masih baru. Itulah sebabnya Carroll hanya bisa menggugat secara perdata. Pidananya sudah kedaluwarsa.
Gugatan itu ditolak pengadilan. Trump masih menjabat presiden saat itu. Tahun ini Carroll menghidupkan gugatan tersebut. Kali ini menang.
Saya bersyukur bisa menyelesaikan “battery” saya. Keramahan Asia ternyata bisa menjadi bencana di Inggris dan Amerika. (Dahlan Iskan)