PEKALONGAN,RADARPEKALONGAN.ID – Sebanyak 58 guru dilatih menjadi fasilitator anti perundungan di aula B Kantor Dindik setempat. Tujuannya untuk mewujudkan generasi hebat dan mental sehat.
Kegiatan tersebut dilatarbelakangi banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari tindakan bullying atau perundungan pada anak. Sehingga mendorong Dinas Pendidikan Kota Pekalongan menggiatkan upaya penekanan tindakan tersebut, salah satunya melalui training of trainer atau TOT fasilitator guru anti perundungan pada 9, 11 dan 13 Mei 2023.
Kepala Dindik Kota Pekalongan, Zainul Hakim melalui Kabid SMP, Toni Wibiyanto mengatakan bahwa TOT menjadi rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini.
Baca Juga:500 Pekerja Rentan Kota Pekalongan Diikutkan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, SBS : Wujud Perlindungan Hak BuruhKonsep Pembangunan Pasar Banjarsari Dengan Anggaran Rp 163 M Mengusung Model Pasar Rakyat
“Kami ikut sertakan dua guru dari semua SMP baik negeri maupun swasta di kota Pekalongan terdiri dari guru BK dan pembina OSIS, dengan total 58 guru,” terangnya kemarin.
Guru dilatih menjadi fasilitator anti perundungan di aula B Kantor Dindik setempat.(Radarpekalongan.id/Dindik)
Toni menjelaskan bahwa akibat yang ditimbulkan dari tindakan perundungan sangat mempengaruhi kesehatan mental korban, lebih-lebih jika korban masih usia anak sangat dikhawatirkan akan berdampak pada masa depannya.
“Setelah kegiatan ini, rencana akan dibentuk agen perubahan di tingkat SMP dengan melibatkan siswa, untuk saat ini memang sudah membentuk hanya sekolah penggerak ditunjuk langsung oleh pusat. Sedangkan kami ingin semuanya punya pemahaman dan segera membentuk supaya lingkungan satdik punya keadaan nyaman, aman dari kekerasan maupun perundungan,” tambahnya.
Pengawas SMP dan fasilitator nasional, Teguh Apriyanto menambahkah, selain diberikan materi, peserta juga akan menindaklanjuti dengan aksi nyata pada pelaksanaan TOT ini.
Guru dilatih menjadi fasilitator anti perundungan di aula B Kantor Dindik setempat.(Radarpekalongan.id/Dindik)
“Jadi satu hari materi, hari berikutnya kami jeda untuk melakukan aksi nyata, di kesempatan ini saya dibersamai oleh LP-PAR Kota Pekalongan, fasilitator nasional dari SMP 12 dan 14 yang sudah dilatih di tingkat nasional,” tuturnya sembari menambahkan bila materi yang diberikan diadopsi dari materi program ROOTS yang dimiliki Unicef untuk pemerintah