- Menjadi paranoid tentang apa yang dilakukan atau dirasakan pasangan
- Menuntut akun di mana pasangan berada
- Menampilkan ketidakamanan dan ketakutan yang tidak biasa
- Terlibat dalam mendongeng dan membuat tuduhan yang tidak benar
- Mempertanyakan perilaku dan motif pasangan secara berlebihan
- Mengikuti atau menguntit pasangan untuk memastikan keberadaannya
- Melanggar kebebasan pasangan atau melarang mereka bertemu teman atau keluarga
- Membaca email dan teks atau mendengarkan pesan suara berharap menemukan perselingkuhan atau kebohongan3
- Mengirim SMS ke pasangan tanpa henti saat pasangan berpisah
Penyebab Kecemburuan
Saat dihadapkan pada situasi yang mungkin memicu rasa cemburu dalam hubungan, seseorang yang bergumul dengan emosi ini mungkin merespons dengan ketakutan, kemarahan, kesedihan, kekhawatiran, kesedihan, keraguan, rasa sakit, mengasihani diri sendiri, dan penghinaan. Mereka juga umumnya merasa curiga atau terancam, atau mereka mungkin bergumul dengan perasaan gagal.
Kecemburuan dapat terjadi karena berbagai alasan, antara lain:
- Merasa tidak aman atau memiliki citra diri yang buruk
- Takut ditinggalkan atau dikhianati
- Merasa sangat posesif atau keinginan untuk mengontrol
- Memiliki rasa kepemilikan yang salah kaprah atas pasangan
- Memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang hubungan secara umum
- Mempertahankan harapan yang tidak realistis dari pasangan
- Menghidupkan kembali pengalaman ditinggalkan yang menyakitkan di masa lalu
- Khawatir kehilangan seseorang atau sesuatu yang penting
Konsekuensi Rasa Cemburu dalam Hubungan
Baca Juga:Apakah Seseorang Sedang Melakukan Gaslighting Kepadamu? Identifikasi dengan 5 Tanda IniPrincess Syndrome, Anggap Hidup Layaknya Dongeng Karena Gaya Asuhan Saat Anak-Anak
Tidak jarang pasangan salah mengartikan kecemburuan dengan cinta, apalagi jika kecemburuan itu umumnya sehat dan jarang terjadi. Tapi kecemburuan yang tidak normal sama sekali bukan cinta. Kecemburuan yang tidak normal mendatangkan malapetaka pada suatu hubungan karena orang yang cemburu menjadi semakin takut, marah, dan mengendalikan.
Akhirnya, kecemburuan dapat menyebabkan kebencian dan sikap defensif. Itu juga menghancurkan kepercayaan dalam suatu hubungan dan menyebabkan lebih banyak pertengkaran, terutama jika orang yang cemburu membuat tuntutan dan terus-menerus mempertanyakan orang lain.
Pengalaman emosional yang intens juga dapat mengakibatkan gejala fisik. Terkadang orang yang cemburu bergumul dengan reaksi fisik seperti gemetar, pusing, depresi, dan sulit tidur.
Kemarahan mereka yang terus-menerus dan kebutuhan akan kepastian juga dapat menyebabkan berakhirnya hubungan, terutama jika mereka menjadi kasar dan tidak menangani kecemburuan mereka dengan cara yang sehat.