Namun, jika pasien thalassemia mayor menikah dengan orang yang tidak memiliki thalassemia, maka semua anaknya hanya akan menjadi pembawa sifat thalassemia.
Hal ini penting untuk dipahami karena thalassemia adalah penyakit yang diturunkan. Jadi jika seorang anak menderita thalassemia, maka kedua orangtuanya pasti merupakan pembawa sifat thalassemia.
Gejala Thalassemia
Gejala thalassemia sebenarnya dapat diketahui dengan mudah. Penderita thalassemia biasanya mengalami gejala seperti anemia kronis yang menyebabkan kelelahan dan pucat, rentan terhadap infeksi, serta kelebihan zat besi dalam tubuh. Hal ini terjadi karena sel darah merah tidak terbentuk secara normal dan mudah pecah.
Baca Juga:Ini Spesifikasi Yamaha RX King 2023 yang Bikin Heboh Biker Tanah AirTerekam CCTV, Pencuri Sepeda Motor Peziarah Akhirnya Ditangkap Tim Cakra
Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian pada penderita thalassemia karena penumpukan zat besi di dalam jantung. Hal ini sering kali menyebabkan kematian pada pasien thalassemia.
“Thalassemia memang belum dapat disembuhkan, namun dapat dicegah melalui skrining pada golongan risiko tinggi,” jelas dr. Teny.
Pentingnya Skrinning Thalassemia
Dr. Teny menekankan pentingnya skrining thalassemia sebelum menikah, baik bagi pasangan maupun mahasiswa dan remaja.
Skrining Thalassemia merupakan salah satu program dalam transformasi layanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendeteksi dini 14 penyakit penyebab kematian tertinggi.
Bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), jika ada anggota keluarga yang menderita thalassemia, seluruh keluarga akan menjalani skrining melalui aplikasi Mobille JKN, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan lebih lanjut di Fasilitas Pelayanan Kesehatan/Puskesmas terdekat.
Dengan adanya skrining ini, penderita thalassemia dapat terdeteksi lebih awal dan mendapatkan edukasi serta penanganan yang lebih baik. (*)
Sumber gambar: Image by DCStudio on Freepik