RADARPEKALONGAN.ID – Semangat pembelajaran dan petualangan seru sangat terasa sekali pada karya novel Andrea Hirata. Rasanya tak berlebihan jika bilang seperti itu karena memang sejauh ini hanya karya-karya Andrea cocok sekali untuk pembelajaran.
Bahkan salah satu karya terbarunya juga menunjukkan betapa Novel Andrea Hirata ini benar-benar peduli pada isu pendidikan di Indonesia. Tak mengherankan karena Andrea Hirata pada masa kecilnya tinggal di daerah yang dekat dengan penambangan Timah di Bangka Belitung.
Berkat pengalamannys sebagai seorang akademisi yang menggemari sains dan dunia menulis, ia akhirnya menuliskan sebuah novel. Novel Andrea Hirata di bawah ini sarat akan semangat pembelajaran di desa terpendcil di desa Gantung, Belitung.
Baca Juga:6 Tips Kuliah S2 Berkualitas Lulus Tepat Waktu, Yuk Simak Ceritanya!7 Daftar Novel Raditya Dika yang Kreatif dan Kocak
1. Laskar Pelangi
Novel Andera Hirata yang satu ini termasuk yang sangat terkennal sampai dibikin sebuah film layar lebar juga. Cerita fiksi yang menceritakan tanah kelahirannya yang kaya akan Timah namun memiliki akses pendidikan sangat minim.
Novel Andrea Hirata (Shopee.co.id)
Novelnya yang sangat terkenal itu mengangkat kisah nyata sebuah daerah di Bangka Belitung dimana ironis sekali. Pendidikan disana benar-benar dalam kondisi memprihatinkan.
Lebih detailnya bercerita tentang seorang anak bernama Ikal dengan sembilan temannya bersekolah di SD Muhammadiyah Gantong, Belitung. Lasakar Pelangi merupakan karya tetralogi yang layak dibaca karena menceritakan sendiri bagaimana Ikal kemudian memiliki mimpi untuk sekolah di Sorbone, Australia.
Ketika mimpinya itu terwujud akhirnya si Ikal kembali ke Belitung. Semua itu diceritakan dalam novel lanjutannya berjudul Sang Pemimpi dan Buku Besar Peminum Kopi.
2. Padang Bulan
Selanjutnya Novel Andrea Hirata yang tak kalah menarik untuk dibaca adalah Padang Bulan. Karena mengisahkan kisah cinta Ikal yang penuh humor dan tragis. Tragis karena si Ikal mendapat penolakan dari orang tua A Ling.
Kisah cintanya kemudian berlanjut tanpa ada jawaban alias menggantung. Tapi si Ikal tak putus asa karena ia bertemu dengan Enong dan Maryamah yang memiliki keteguhan untuk mempelajari hal-hal baru.