Di zaman sekarang ini, menemukan seseorang yang kamu cintai dan tertarik bisa terasa luar biasa. Ini terutama terjadi ketika mereka merasakan hal yang sama tentangmu, dan sangat senang untuk menunjukkan kepada dunia hal itu. Namun, ada hal yang lebih penting ketika hubungan kamu masuk ke tahap serius, yakni mendiskusikan prinsip yang kamu miliki.
Ada kalanya kamu perlu kembali ke dasar yang kokoh untuk merencanakan tujuan jangka panjang dalam hubunganmu. Secara khusus, mendiskusikan prinsip yang kamu dan pasanganmu miliki dapat menjadi proses penting dalam menentukan perkembangan hubungan.
Namun, untuk hasil terbaik, tidak cukup hanya berdiskusi. Melakukan pembicaraan dengan cara yang memberi ruang bagi kekecewaan, kompromi, dan tentu saja, kesepakatan biasanya paling ideal. Setidaknya, berikut merupakan beberapa nilai yang harus kamu perhatikan dalam mendiskusikan prinsip dalam hubungan.
Baca Juga:Kebiasaan Buruk Memengaruhi Kualitas Hidupmu, Ini 6 Cara untuk MeninggalkannyaPahami 4 Tahapan Hubungan, Berada di Tingkat Mana Hubunganmu?
Hal Penting yang Perlu Ada dalam Mendiskusikan Prinsip dalam Hubungan
Sumber: freepik.com
Sebagai panduan untuk mendiskusikan prinsipyang harus kamu dan pasanganmu miliki, topik berikut mewakili beberapa masalah utama yang harus dibicarakan, disetujui, atau dikompromikan di beberapa titik di awal hubungan. Ini untuk memastikan bahwa kamu dan pasangan berada di halaman yang sama dalam hal membangun kehidupan bersama.
Gaya Komitmen
Diskusi ini mungkin tampak aneh bagi dua orang yang baru saja berkumpul, atau bahkan mereka yang telah bertukar ‘Aku mencintaimu’ dan berada dalam hubungan yang tampaknya bahagia. Namun, orang memiliki ide komitmen yang berbeda dalam hubungan mereka.
Sementara beberapa pasangan baik-baik saja berkencan terus-menerus dengan pasangan hidup mereka, individu lain mungkin tidak senang dengan status itu sampai ikatan yang lebih serius dipertukarkan. Penting untuk mendiskusikan prinsip komitmen yang bisa kalian terima.
Agama
Bagi banyak orang, agama adalah komponen inti dari kehidupan mereka. Dalam kasus seperti itu, bersama orang yang berbeda keyakinan terkadang bisa menjadi pemecah kesepakatan. Namun, dalam banyak situasi, perbedaan agama mungkin hanya itu—hal yang membedakan satu pasangan dari pasangan lainnya.