PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Walikota Pekalongan, H A Afzan Arslan Djunaid memastikan perbaikan infrastruktur sekolah yang mengalami permasalahan genangan air yakni di SMPN 10 dan SMPN 17 Pekalongan.
Hal tersebut disampikannya usai mengunjungi dua sekolah tersebut, Selasa sore (16/5/2023).Turut mendampingi Kepala Dinas Pendidikan, DPUPR, Bag PBJ Minbang, dan jajarannya.
“Sore ini kami mengunjungi SMPN 10 dan SMPN 17. Permasalahan keduanya hampir sama namun berbeda, di SMPN 10 itu ada infrastruktur yang harus diperbaiki dan disana masih tergenang air disebabkan oleh hujan. Efek banjir, zonasi SMPN 10 terus berkurang tapi kita akan terus konsentrasi mencari permasalahan agar SMPN 10 ini layak untuk anak,” terangnya.
Baca Juga:Indek Pemberdayaan Gender Kota Pekalongan Masih Menduduki Rangking 31 di Jateng, ini Penyebabnya?Motor BeAt 2023 Terbaru Cocok Buat Kamu Berjiwa Muda
Walikota Aaf menyebut, karena dengan banjir atau air tergenang rawan adanya demam berdarah dan sebagainya, maka Pemkot konsentrasi perbaikan infrastruktur.
Perbaikan Infrastruktur Jadi Prioritas
Saat mengunjungi SMPN 17, Walikota menyebut, kondisinya sama yakni membutuhkan perbaikan infrastruktur.
“Tetapi alhamdulillah SMPN 17 ini dalam penerimaan murid malah justru bertambah. Untuk penggunaan lapangan, Kepala sekolah dan jajarannya sudah berdiskusi dengan komite dan masyarakat bahwa pembangunan kantor Kelurahan Gamer mungkin ditunda dulu karena lapangan digunakan untuk olahraga dan upacara para murid,” tuturnya.
Walikota Pekalongan, H A Afzan Arslan Djunaid SE meninjau SMPN 10 dan SMPN 17 Pekalongan.(Radarpekalongan.id/kominfo)
Aaf menyampaikan bahwa tahun ini untuk infrastruktur SMPN 17 akan digelontorkan Rp700 juta untuk pembangunan dan perbaikan kelas. “Visi misi kami yakni kualitas pelayanan pendidikan sudah berjalan sesuai dengan harapan. Namun untuk infrastruktur SMPN 10 dan 17 yang kondisinya jalan lebih lebih tinggi sehingga ketika hujan berdampak. Masalah satu persatu diselesaikan, kami di sini bahas solusi jangka pendek apalagi sebentar lagi menghadapi PPDB,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Zaenul Hakim mengatakan, pihaknya membuat nota dinas terkait adanya keluhan dari kepala SMPN 10 bahwa mendekati PPDB kondisi SMPN 10 tergenang air.
“Memang di depan ada penanggulangan di sepanjang kali banger, ternyata di belakang ada sungai aliran irigasi, ketika ada debit air yang tinggi, akses dari sungai induk itu meluap lewat pintu belakang sehingga kawasan tengah airnya menggenangi sebagian kelas dan musola di SMPN 10,”ungkapnya.