Ketahui Kapan Waktu untuk Putus, 3 Ciri Hubungan Tidak Baik untuk Dipertahankan

Ciri waktu untuk putus
Ciri waktu untuk putus. (Sumber: freepik.com )
0 Komentar

Banyak orang tidak memilih untuk putus dengan kekasih ketika seharusnya, karena berbagai alasan. Padahal beberapa hal mendorong terciptanya waktu untuk putus yang tidak boleh dilewatkan. Sebab mempertahankan hubungan hanya akan memperburuk situasi.

Alasan orang tidak mengambil keputusan padahal sudah tiba di waktu untuk putus adalah karena mereka takut sendirian, tidak ingin membuat waktu yang dicurahkan untuk menjalin hubungan menjadi sia-sia, dan mayoritas adalah karena mengabaikan tanda-tanda datangnya waktu untuk putus, bahwa suatu hubungan berantakan sebab lebih mudah untuk percaya bahwa semuanya baik-baik saja meski sebenarnya tidak.

Mengetahui dengan tepat kapan suatu hubungan harus diakhiri adalah tugas yang sulit. Itu tergantung pada orang yang terlibat dan situasi di mana mereka tinggal. Tetapi ada bukti yang cukup konsisten tentang tanda-tanda waktu untuk putus, yang digali oleh Dr. John Gottman.

Empat Ciri Waktu untuk Putus

Sumber: freepik.com

Baca Juga:Perlu untuk Mendiskusikan Prinsip yang Kamu Miliki dalam Hubungan, 5 Poin Ini yang UtamaKebiasaan Buruk Memengaruhi Kualitas Hidupmu, Ini 6 Cara untuk Meninggalkannya

Gottman menemukan empat gaya komunikasi negatif yang mengeja bencana untuk setiap hubungan. Dia menjuluki hal ini dengan “Empat Penunggang Kuda Kiamat.”

Kritik

Komunikasi pencipta waktu putus yang pertama adalah kritik. Mengkritik berbeda dengan mengkritik atau mengeluh. Kritik adalah tentang karakter seseorang, bukan perilaku mereka.

Inilah perbedaan antara keluhan dan kritik:

  • Keluhan: “Aku benar-benar berharap kamu membantuku mencuci piring. Banyak pekerjaan yang harus aku lakukan sendiri dan saat kamu bersantai di sofa menonton TV, aku harus begadang dan bersih-bersih.”
  • Kritik: “Kamu hanya orang brengsek yang egois. Kamu tidak pernah memikirkan perasaanku atau semua pekerjaan yang aku lakukan untukmu.”

Perbedaannya adalah yang pertama tentang perilaku tertentu yang sulit ditoleransi dan yang kedua tentang pasangan sebagai pribadi.

Ketika kritik hadir dalam suatu hubungan, itu tidak berarti hubungan itu akan berakhir. Sesekali, saat kamu marah, kita bisa menggunakan kritik. Tapi ketika itu menyebar dan ketika itu adalah satu-satunya caramu dapat mengangkat masalah satu sama lain, ada masalah besar.

0 Komentar