Hari Museum Internasional 18 Mei, Apakah Museum Masih Tetap Membosankan?

Hari Museum Internasional
Inilah Museum Batik Kota Pekalongan yang khas karena bangunannya yang tua, warisan Belanda. .(foto/kemuseum.org)
0 Komentar

Dengan adanya perayaan ini di tiap tahunnya juga diharapkan agar dapat mendorong orang di seluruh dunia untuk mengunjungi museum, terlibat dalam pameran interaktif, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang mempromosikan pengayaan budaya dan keterlibatan masyarakat.

Permasalahan dalam Peningkatan Kualitas Layanan Museum

Banyak museum yang memang memiliki system pelayanan yang terpadu bahkan cukup modern di berbagai tempat. Contohnya di Indonesia, beberapa museum di kota-kota besar memiliki system pengelolaan yang cukup baik.

Bahkan banyak pula yang sudah cukup modern dari segi pengelolaannya. Akan tetapi, di bberapa daerah lain tentunya tidak semua museum yang bernasib cukup baik dari segi pengelolaan.

Baca Juga:Limun Oriental, Minuman Legendaris Khas Pekalongan yang Usianya Sudah 1 Abad

Ada beberapa museum yang kurang begitu diperhatikan ataupun terawatt yang tentunya cukup miris diketahui. Umumnya beberapa museum tersebut kekurangan dari segi pendanaan karena kurangnya publikasi di berbagai media atau karena kurang dilirik sebagai sarana wisata oleh masyarakat.

Bahkan tidak jarang pula beberapa museum harus ditutup karena kurangnya pendanaan dalam perawatan barang-barang koleksinya. Padahal tentunya perawatan ini menimbulkan banyak pertanyaa  mengenai perhatian yang diberikan berbagai pihak terhadap kelangsungan museum-museum yang kurang diperhatikan tersebut.

Wisata ke Museum Masih Dianggap Membosankan Bagi Sebagian Orang

Salah satu permasalahan yang cukup mandasar dalam pengelolaan permuseuman adalah adanya anggapan yang cukup bertahan lama, yakni adanya anggapan berwisata ke museum merupakan hal yang cukup membosankan. Hal ini tentunya merupakan tugas bersama, tisak hanya pihak museum, namun juga seluruh pihak yang terkait dan peduli terhadap museum.

Sebagai kalangan yang masih menganggap koleksi museum yang umumnya didominasi oleh benda-benda kuno dan klasik, menjdai suatu hal yang kurang menarik untuk dilihat.

Padahal banyak manfaat yang dapat diketahui dari mmpelajari benda-benda kuno dan klasik yang menjadi koleksi museum.

Di Museum Batik anak-anak juga bisa praktik langsung membatik loh. (RADAR PEKALONGAN/NOVIA ROCHMAWATI)

Tentunya aspek edukasi kepada masyarakat melalui benda-benda yang menjadi koleksi di museum tersebut menjadi sebuah hal yang krusial.

Baca Juga:Penyebab, Gejala dan Pencegahan Penyakit Leptospirosis, Penyakit yang Ditularkan melalui Kencing Tikus6 Cara Menghadapi Suami Selingkuh, Dijamin Tetap Elegan dan Terlihat Cerdas

Beberapa hal perlu dicoba adalah memberikan tat letak dan system penginformasian yang cukup unik dan menarik dari benda-bnda kolksi museum tersebut.

0 Komentar