RADARPEKALONGAN.ID – Penyakit sipilis kini tengah mengalami peningkatan penderita di Indonesia. Tentunya, hal ini perlu menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat. Sehingga, perlu informasi lengkap salah satunya mengenai gejala sipilis pada wanita yang perlu diwaspadai.
Sejauh ini, dalam beberapa kasus sipilis banyak dialami oleh wanita baik yang belum hamil ataupun tengah mengalami kehamilan. Penyakit sifilis atau juga dikenal sebagai raja singa terjadi akibat adanya bakteri Treponema Pallidum yang menginfeksi beberapa bagian tubuh manusia. Jika dideteksi lebih awal, maka sifilis dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat dan cepat.
Nah, supaya kamu bisa lebih mewaspadainya, berikut penjelasan lengkap mengenai delapan gejala sipilis pada wanita yang wajib kamu ketahui sebelum terlambat.
Baca Juga:6 Cara Menghadapi Suami Selingkuh, Dijamin Tetap Elegan dan Terlihat Cerdas5 Cara Ikhlas Menghadapi Suami Selingkuh, Tak Melulu Harus Bertengkar
1. Alami Luka Tanpa Nyeri
Gejala sipilis pada wanita pada urutan pertama berupa luka yang tidak disertai rasa nyeri. Biasanya akan berlangsung selama tiga hingga enam minggu lamanya. Meski tidak menimbulkan rasa nyeri, biasanya luka ini akan memiliki kantung vesikula yang berisi cairan kecil. Ketika penderitanya mengalami gejala satu ini, maka dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter terdekat supaya mencegah meluasnya penyebaran luka satu ini.
2. Merasakan Demam dan Pembekakan pada Kelenjar Getah Bening
Selain alami luka, penderita sipilis pada wanita juga akan mengalami demam hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Demam yang dirasakan biasanya berada pada angka 38 sampai 38,1 derajat Celcius.
Meski begitu, demam ini biasanya tidak berlangsung lama dan akan dibarengi dengan adanya pembekakan kelenjar getah bening. Apabila mengalami kondisi satu ini, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter sebelum keadaan semakin memburuk.
3. Terdapat Ruam Kulit
Gejala sipilis pada wanita juga akan ditandai dengan munculnya ruam pada area kulit. Ketika terjadi hal ini, maka penderita memasuki tahap sekunder. Biasanya terjadi akibat penderita tidak segera melakukan pengobatan tahap awal.
Ruam yang dialami akan muncul di beberapa area tubuh. Bentuk dari ruam tersebut seperti benjolan berwarna merah dengan ukuran kecil dan bertekstur kasar dan jarang terdeteksi akibat tidak menimbulkan gatal. Namun, kebanyakan para penderitanya mengalami ruam pada bagian telapak tangan maupun kaki. Hal ini diakibatkan bakteri yang ada pada tubuh telah melakukan perjalanan melalui darah.