4. Adanya Luka di Lumut Miss V atau Anus
Pada tahap sekunder ini, penderitanya juga akan mengalami luka di area mulut miss V atau anus. Luka yang dialami dapat berukuran mulai dari 1 hingga 3 cm. Biasanya ditandai dengan warna abu-abu maupun putih yang muncul pada kulit yang lembab seperti mulut, selangkangan ataupun ketiak. Jika dilihat sekilas, luka ini mirip seperti kutil yang sedikit terangkat dan tidak menimbulkan sakit.
5. Terjadi Kerontokan Rambut yang Berlebih
Gejala sipilis pada wanita yang juga penting berupa adanya kerontokan rambut yang berlebih. Tak hanya itu, akan juga muncul bintik-bintik botak pada area kulit kepala. Kondisi ini lebih dikenal sebagai alopecia sifilis.
Sayangnya, gejala ini cukup sering diabaikan sebagai kerontokan n biasa. Padahal jika kamu lebih teliti dan segera melakukan pencegahan dini. Maka, penyakit ini bisa segera disembuhkan dengan cepat.
Baca Juga:6 Cara Menghadapi Suami Selingkuh, Dijamin Tetap Elegan dan Terlihat Cerdas5 Cara Ikhlas Menghadapi Suami Selingkuh, Tak Melulu Harus Bertengkar
6. Alami Penurunan Berat Badan
Pada tahap kedua, para penderita sipilis wanita akan mengalami penurunan berat badan hingga beberapa kilogram. Selain itu, biasanya akan dibarengi dengan gejala lain seperti nyeri otot, sakit tenggorokan, sakit kepala hingga kelelahan. Jika segera melakukan pemeriksaan, maka kondisi ini bisa teratasi dengan baik.
7. Menurunnya Kemampuan Respon Sensorik
Ketika bakteri penyebab sifilis telah sampai ke area otak, maka penderita telah mengalami tahap ketiga. Kondisi semacam ini biasanya sudah sulit untuk diobati.
Adapun beberapa masalah ketika kondisi ini tidak tertangani dengan mbak seperti menurunnya kemampuan respon sensorik, peradangan otak dan sumsum tulang belakang hingga meningitis. Bahkan, lebih parahnya bisa menjadikan perilaku bermudah, demensia hingga kelumpuhan.
8. Penglihatan Menjadi Kabur
Gejala sipilis pada wanita yang terakhir dan menjadi akibat dari tidak diobati yaitu penglihatan menjadi kabur. Hal ini dikarenakan bakteri penyebab sipilis telah menyerang bagian saraf optik di otak. Kondisi Ini bahkan bisa menimbulkan gangguan pada penglihatan hingga kebutaan permanen yang membahayakan. (*) (19/5/23)
Sumber Foto: Freepik.com