RADARPEKALONGAN.ID – Seseorang pasti memiliki alasan melakukan prokrastinasi. Istilah yang merujuk pada kebiasaan menunda-nunda pekerjaan ini berasal dari dua bahasa yaitu “pro” yang berarti lebih menyukai atau maju, dan “crastinus” berarti besok.
Secara gamblang, prokrastinasi bisa diartikan “lebih suka melakukan pekerjaan besok”. Atau singkatnya mengulur waktu untuk menyelesaikan tugas.
Individu dengan kebiasaan ini pasti selalu mencari kegiatan sebagai alasan melakukan prokrastinasi. Misalnya dengan scroll sosmed, maraton drama, menambah durasi tidur, atau kegiatan lain yang sebenarnya tidak terlalu penting.
Apakah kamu salah satunya?
Baca Juga:Beasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan untuk 21 Wisudawan Lulusan Sarjana Ke-45 dan Magister ke-17 Terbaik5 Manfaat Zumba bagi Kesehatan Mental yang Harus Kamu Ketahui
Nah, jika mau masuk lebih dalam dan memahami diri sendiri, sebenarnya ada beberapa alasan yang memungkinkan seseorang memilih jalan penuh struggle ini. Berikut beberapa alasan melakukan prokrastinasi yang perlu kamu waspadai.
Punya Imajinasi Sehebat Doraemon
Salah satu kecurigaan saya dengan pelaku prokrastinasi yaitu bahwa mereka berimajinasi memiliki kemampuan sehebat Doraemon.
Sudah jadi rahasia umum bahwa robot kucing yang berasal dari masa depan tersebut punya alat yang bisa mengotak-atik waktu. Entah itu menghentikan waktu, atau selimut waktu yang bisa memperbaiki benda apapun yang diselimutinya.
menghentikan waktu (freepik.com)
Karena merasa bisa mengendalikan waktu, mereka menjadikan hal tersebut sebagai alasan melakukan prokrastinasi. Dalam benaknya, enam puluh menit yang akan dijalani kelak mungkin bisa melambat menjadi seratus delapan puluh menit.
“Ah gampanglah nanti masih sejam, masih lama. Rebahan dulu kali ya,”
Jadi, mengulur waktu mengerjakan tugas pun tidak masalah, toh masih ada selimut waktu yang bisa memperbaiki segalanya. Ehh.
Tapi kalau kemampuan Doraemon itu hanya imajinasi semata, ayok bangun dulu deh. Buka mata, lihat sekeliling, kamu Nobita bukan? Berpikir logis, tentukan deadline secara realistis.
Baca Juga:Spesifikasi dan Harga Toyota Limo 2023I-baru CSIS
Efikasi Diri Rendah
Albert Bandura, seorang tokoh psikolog yang juga penggagas teori kognitif sosial mengungkapkan bahwa efikasi diri adalah penilaian diri terhadap kemampuan diri sendiri untuk mengatur dan melaksanakan kinerja yang ditetapkan.