Tingkat efikasi diri tersebut menjadi dasar motivasi individu. Mereka yang memiliki efikasi diri baik akan percaya bahwa apa yang dilakukannya akan sesuai dengan ekpektasi. Sekalipun dalam prosesnya tetap membutuhkan usaha lebih dalam menghadapi kesulitan.
Individu dengan efikasi diri yang baik mampu menghadapi tantangan. (sumber: pixabay)
Sebaliknya, individu dengan efikasi diri rendah akhirnya merasa tidak mampu dengan tugas yang dihadapi. Rasa ketidakmampuan ini berdampak pada motivasi yang semakin menurun dan menyebabkannya mengulur tugas.
Baca Juga:Beasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan untuk 21 Wisudawan Lulusan Sarjana Ke-45 dan Magister ke-17 Terbaik5 Manfaat Zumba bagi Kesehatan Mental yang Harus Kamu Ketahui
Jika memang alasan ini yang dimiliki, ada baiknya breakdown perasaan tersebut. Sharing saat menghadapi kesulitan. Meminta saran dan diskusi, juga melakukan riset kecil-kecilan untuk menjawaab pertanyaan yang belum terpecahkan.
Seiring banyaknya tanda tanya dalam kepala yang berhasil dihapus, kepercayaan diri akan tumbuh sehingga lebih siap menghadapi tantangan tugas selanjutnya.
Terlalu Percaya Diri
Alasan melakukan prokrastinasi yang tidak kalah mengejutkan adalah terlalu percaya diri. Sama halnya dengan efikasi diri rendah, kepercayaan diri yang terlalu tinggi juga berakhir pada keinginan menunda pekerjaan.
“Ah, nanti saja lah. Gampang itu mah.”
“Ngegame dulu kali ya? Bikin paper paling sejam kelar.”
“Print nanti deh sekalian berangkat, toh cuma depan sana.”
Ada beberapa hal yang tidak bisa kita kendalikan sekalipun percaya dengan kemampuan diri sendiri. Pemikiran yang cenderung menyepelekan tersebut akan menjadi boomerang saat hal yang tidak bisa kita prediksi terjadi.
Misal, mendadak terjadi pemadaman bergilir saat daya laptopmu habis. Perut mulas setelah makan seblak. Yang paling di luar nurul, ada iring-iringan mobil pejabat. Nah loh. Mau mengeluarkan pintu ajaib?
Menganut Prinsip “Kreativitas Hadir Saat Kepepet”
Memiliki prinsip dalam hidup adalah hal yang baik. Tapi jika prinsip tersebut akhirnya membawa kita pada jurang masalah, berakhir menjadi alasan melakukan prokrastinasi, ada baiknya pikir-pikir terlebih dahulu.
Salah satunya prinsip yang sangat melekat pada jiwa deadliner. Bahwa sejatinya kreatifitas akan mengalir dengan deras saat menit-menit terakhir. Relate kah?
Baca Juga:Spesifikasi dan Harga Toyota Limo 2023I-baru CSIS
Secara logis, saat berada di ujung tanduk alias waktu mepet manusia akan tertekan. Situasi yang tidak nyaman tersebut sangat disadari sehingga mau tidak mau otak akan bekerja lebih keras. Ajaibnya, kita pun menjadi lebih berani dan nekat mengemukakan ide.