Dalam pelaksanaannya, sebanyak 73 anggota Musyda Muhammadiyah Kota Pekalongan masing-masing akan dipanggil untuk mendapatkan kode akses ke platform e-voting Musyda Muhammadiyah dalam selembar kertas kecil berisi nama, asal utusan, dan kode akses. Setelah itu, anggota akan diarahkan masuk ke ruang pemilihan di sebuah ruangan dengan belasan perangkat laptop.
Lewat e-voting, perolehan suara bisa diketahui real time. (dok. istimewa)
Setelah log in dengan kode tadi, muncullah 43 foto dan nama 43 daftar calon Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan. Anggota Musyda tinggal memilih 11 nama dengan cara mengklik, di mana nama-nama yang dipilih itu otomatis akan muncul di bilah sebelah kiri layar, sehingga tetap terpantau. Setelah mengecek kembali 11 nama yang dipilih dan yakin, maka tinggal klik tombol submit, dan otomatis suara kita akan terekapitulasi di sistem.
Perolehan hasilnya pun bisa langsung dilihat di ruang sebelah, di mana panitia pemilihan telah memasang satu monitor besar di dinding.
Baca Juga:[PUISI] Singgah[PUISI] Terdiam
“Ini untuk pertama kalinya Musyda Muhammadiyah menggunakan e-voting. Dan ini relevan dengan semangat Muhammadiyah yang berkemajuan,” ungkap Ketua PDM Kota Pekalongan periode Muktamar 47, Pasrum Affandi.
2. Diselesaikan dalam Sehari
Musyda Muhammadiyah Kota Pekalongan periode Muktamar 48 ini dilangsungkan di Pondok Muhammadiyah Boarding School (MBS) Putri Taruna Krapyak dan berhasil dituntaskan dalam satu hari, Sabtu (20/5/2023), mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.30 WIB.
Anggota Musyda masih bertahan sampai sore hari.
Padahal sedianya, Musyda sedianya telah direncanakan awal selama 2 hari. Namun dalam perjalanannya, panitia akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan Musyda hanya dalam satu hari.
“Panitia memutuskan untuk menyingkatnya menjadi satu hari dari rencana awal 2 hari, karena alasan efisiensi. Alhamdulillah, hari ini nyatanya bisa tuntas dalam satu hari,” kata Ainur Rofiq mewakili panitia.
3. M Hasan Bisyri Kembali Pimpin PDM Kota Pekalongan
Dari hasil pemilihan oleh anggota Musyda Muhammadiyah Kota Pekalongan secara e-voting, M Hasan Bisyri sendiri berhasil mendapatkan suara terbanyak dari 11 calon terpilih. Namun demikian, dalam sistem pemilihan di Muhammadiyah, pemilik suara terbanyak tidak serta merta menjadi ketua, karena penentuan ketua dimusyawarahkan sendiri oleh 11 calon Pimpinan Daerah Muhammadiyah terpilih (formatur).