“Satu di bidang pendidikan dengan sekolah-sekolah kita, yang kedua di bidang kesehatan lewat klinik, rumah sakit. Yang ketiga adalah penyantunan atau kemanuasiaan lewat MGMC, Lazismu dan lain sebagainya,” terang dia.
Yang ketiga prioritasnya adalah bagaimana Muhammadiyah akan membangun pilar yang keempat yaitu di dunia industrialisasi. “Saya kira hilirnya Muhammadiyah sudah kuat, ada banyak siswa, guru, SDM, banyak rumah sakit, tapi hulunya kita belum ada yang menyuplai kebutuhan mereka. Maka itu menjadi prioritas Muhammadiyah. Mudah-mudahan di Kabupaten Pekalongan menjadi arah kebijakan di tingkat kabupaten,” ungkapnya.
Di dunia pendidikan, dalam lima tahun kedepan Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Jawa Tengah akan menargetkan terbentuknya 1 hingga 2 sekolah berstandar internasional. “Karena kita belum memiliki sekolah berstandar internasional. Kita akan targetkan di Jateng satu sampai dua sekolah berstandar internasional. Di tiap kabupaten, kita target ada ICP, internasional class program. Itu di tingkat kabupaten, baru di tingkat kelasnya. Ini target dalam satu periode. Lima tahun kedepan. Itu masuk renstra kita,” tandasnya.
Baca Juga:Rumah Warga Desa Domiyang Terbakar, Akibat Korsleting Listrik, 1 Ruang Kamar Tidur Ludes3 Sasaran Patroli Srikandi Polres Pekalongan, Ciptakan Kamtibmas yang Kondusif dan Aman
Mahasiswa UMPP buka stan pemeriksaan kesehatan gratis di acara Musyda PDM dan PDA Kabupaten Pekalongan ke-48 di UMPP (Hadi Waluyo)
Sementara itu, Ketua PDM Kabupaten Pekalongan periode muktamar ke-47, Mulyono, menyampaikan, musyda adalah mengevaluasi terhadap kinerja pimpinan periode muktamar ke-47. Dari evaluasi itu nanti akan dirumuskan program-program lima tahun kedepan. “Seperti dikatakan oleh Sekretaris Wilayah bahwa ada tiga program pokok yang harus disengkuyung oleh pimpinan daerah yang akan datang. Mudah-mudahan dengan adanya laporan pertanggungjawaban kemudian evaluasi, nanti program itu akan menjadi yang terbaik. Dan juga nanti memunculkan pimpinan daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan Muktamar ke-48 yang lebih baik lagi,” katanya.
Disebutkan, kandidat ada 39 orang. Dari 39 orang itu nanti akan dipilih 9 orang terbanyak, dan sembilan orang itulah nanti yang akan menentukan siapa ketuanya serta melengkapi kepengurusan menjadi 13 orang.
“Pemilihan melalui e-votting karena tuntutan jaman seperti itu. Kalau menggunakan manual, itu memakan waktu cukup lama. Penghitungannya cukup lama,” imbunya.
Hampir seluruh peserta Musyda hadir (Hadi Waluyo)