Sementara rumahnya sendiri dibuat hanya berupa sekat dari kardus bekas yang dipotong kecil dan kemudian dilipat. Lipatan kecil kardus tersebut dijadikan tembok sehingga bisa didesain sesuka hati.
Jadi, dalam permainan rumah-rumahan kertas ini kita menjadi dalang. Bukan wayang seperti rumah-rumahan sebelumnya.
Saya ingat betul, saking sukanya dengan permainan ini saya sempat kepengin jadi arsitek. Alasannya tentu karena terbiasa membuat rumah sesuka hati.
Baca Juga:Bahaya! 5 Alasan Melakukan Prokrastinasi yang Harus Dihilangkan
Selain itu, rumah-rumahan juga membuat anak-anak pandai merangkai cerita. Cocok deh dijadikan wahana biar anak makin imajimatif.
Sudah cukup belum nostalgia permainan jadul saat kecil? Permainan anak jadul terbilang murah tapi juga bermanfaat untuk motorik anak. Duh, jadi kepengin pinjam mesin waktunya doraemon, mau kembali ke masa lalu. Hehehe. (*)
Sumber foto : pixabay