Project-based learning untuk PAUD memiliki tantangan tersendiri. Cara berpikir guru menyesuaikan alam pikiran siswa sesuai usianya.
RADARPEKALONGAN.ID – Project-based learning untuk PAUD bisa diterapkan juga oleh guru. Hal tersebut disampaikan pelatih dari Yayasan Guru Belajar Elisabet Susanti, saat menjadi pembicara dalam sesi belajar program Siap Kurikulum yang diselenggarakan Kampus Pemimpin Merdeka, beberapa waktu lalu.
Demikian juga Project-Based Learning untuk PAUD jelas memiliki tantangan yang tidak sama dibandingkan pada jenjang lainnya. Guru memulai dari lingkungan terdekat siswanya. Contoh mengenai keluarga, binatang peliharaan di sekitarnya, berkebun, mainan, dll.
Baca Juga:Benar-benar Membanggakan, 6 Skuad Teknisi Honda Siap Adu Skill di Ajang Asia OceaniaTEGANG ! PAW Plumbungan Harus Diulang, Kemendagri Serahkan Regulasi ke Dispermades agar Tafsir Perbup No 4 Tahun 2020 Direvisi
“Kita tidak sedang berekspektasi hasilnya akan seperti Project-Based Learning (PjBL) untuk anak SD atau SMP. Untuk PAUD, guru harus melihat dari kacamata anak-anak. Apa saja yang ada di lingkungan sekitarnya,” tutur Susan.
Project-Based Learning untuk PAUD skala prioritasnya dalam memberikan fondasi penting. (foto: capture zoom)
3 Langkah Project-Based Learning untuk PAUD
Lebih lanjut, Susan menjelaskan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan guru saat menerapkan PjBL untuk tingkatan anak PAUD. Pertama, PjBL adalah proses yang melibatkan minat siswa dari awal prosesnya.
Dengan menyesuaikan minat siswa, maka guru akan semakin mudah untuk memfasilitasinya. Menyesuaikan terhadap minat murid itu artinya guru bukan melakukan personalisasi, namun diferensiasi.
Kedua, PjBL tujuannya bukan untuk menghasilkan produk tertentu. Setelah siswa dibawa untuk menempuh proses eksplorasi yang panjang, siswa bisa menghasilkan produk yang berbeda. Hal terpenting dari PjBL, baik untuk level PAUD maupun level di atasnya adalah kompetensi yang ingin dicapai.
Ketiga, dalam PjBL di level PAUD, guru perlu memakai alat bantu yang dapat mempermudah siswa faham akan konteks persoalan. Contoh video, gambar, dan dapat melakukan pengamatan secara langsung.
Setelah itu, gunakan pertanyaan pemantik yang juga disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif tingkat anak.
Baca Juga:Honda PCX 160 Super Mewah, Irit BBM 1 Liter untuk 45 KM, Harga Dibanderol Mulai 32 JutaanPelajari 6 Jenis Emosi Psikologis dari Film Kartun Inside Out
Salah satu contoh PjBL yang dapat dilakukan untuk jenjang PAUD, guru mengajak siswa untuk berkeliling di halaman sekolah dan melihat kondisinya.
Lalu guru memberikan pertanyaan pemantik. Contoh, bertanya kepada mereka apakah lingkungan sekolah bersih atau kotor. Jika masih kotor, tanyakan kembali kepada anak, apa yang bisa dilakukan agar lingkungan sekolah bisa menjadi bersih.