Sekda berharap para calhaj ASN ini bisa berkoordinasi dengan pendamping untuk membantu dan juga memfasilitasi para jamaah haji terutama yang usianya sudah tua.
“Tadi saya pesankan kepada PNS yang masih aktif, atau yang lebih muda untuk bisa membantu mendampingi para jamaah calon haji yang sudah tua atau sepuh- sepuh itu,”jelas Sugiono.
Menurut Sugiono, jamaah calon haji dari Kabupaten Kendal dibagi tiga kloter yakni kloter 13, 14, dan kloter 15.
Baca Juga:[PUISI] Dari Balik Jendela KelasMuhaimin Siap Perjuangkan Dana Desa Rp 5 Miliar Per Desa, Wajib Dikawal
Kloter 13 sebagian dari jamaah calon haji dari Semarang, kloter 14 murni dari calhaj Kendal dan kloter 15 jamaah calon haji dari Kendal juga ditambah sebagian dari Kota Semarang.
Para calhaj Kendal mengikuti resepsi pelepasan jamaah haji. (Nur Kholid MS)
Selain jamaah calon haji tersebut di atas, masih ada lagi sembilan orang yang ikut di waktu perpanjangan pelunasan. Sehingga di tambahan pelunasan dan yang cadangan nanti akan ikut di kloter berikutnya, tidak di tiga kloter 13, 14 dan kloter 15.
“Yang tambahan ini di kloter lain atau kloter ‘Sapu Jagat’. Yang kloter 13 berangkat tanggal 27, yang kloter 14 dan kloter 15 tanggal 28 Mei,” jelas Sugiono.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Kendal, Mahrus, mengatakan, dari kelompok umur, tahun ini calhaj Kendal yang bakal berangkat ke tanah suci Makkah, usia paling tua yakni Duki kelahiran 16 Juli 1926 atau usia 97 tahun dari Desa Kalilumpang Kecamatan Patean. Kondisi terakhir, ia dinyatakan masih sehat dan sanggup untuk pergi ke Tanah Suci.
“Jamaah calon haji yang termuda, atas nama Zahra Hafitasari warga Desa Protomulyo Kaliwungu Selatan, lahir 7 Desember 2004 atau berusia 19 tahun,” kata Mahrus. (lid/sef)