Kenali Lebih Dekat, Filosofi Motif Kain Batik dan Penggunaannya

filosofi motif kain batik dan penggunannya
ilustrasi filosofi motif kain batik dan penggunannya. (Foto : www.indonesia.travel.com)
0 Komentar

Batik kawung juga dipakai untuk acara kesedihan, duka, ataupun orang yang meninggal. Biasanya menggunakan motif kain kawung sebagai penutup jenazah.

Batik Truntum

Motif truntum memiliki filosofi romantis. Filosofi motif kain batik truntum yakni menggambarkan cinta dua orang manusia yang tumbuh subur dan bersemi kembali. Filosofi Tulus, abadi dan apa adanya. Selain itu juga bermakna “menuntun”. Makanya motif batik truntum ini digunakan oleh orang tua pengantin dalam upacara pernikahan adat jawa.

Ilustrasi batik truntum (Foto : fasnina from bukalapak)

Di dalamnya terselip harapan agar keduanya harmonis dan langgeng. Motif batik trumtum terdiri dari beragam seperti truntum garuda, truntum wahyu, truntum kuncoro, truntum sri kuncoro dan sebagainya. Cocok batik truntum digunakan untuk acara bahagia seperti pernikahan dan ulang tahun.

Baca Juga:6 Hal Sepele Ini Bikin Hubungan Langgeng dengan Pasangan, Silakan Dipraktikkan!Cara Memilih Kain Batik Berkualitas Tinggi

Batik Parang

Bentuknya terinspirasi dari ombak yang menerjang karang. Memiliki pesan bahwa pemakaianya pantang menyerah dan teguh pendirian. Parang juga melambangkan kekuasaan dan kekuatan.

Ilustrasi Batik Parang (Foto: prabusenobatik)

Batik Parang memiliki 6 jenis corak, yaitu Parang Rusak, Parang Barong, Parang Kusumo, Parang Kecil, Parang Slobog, dan Parang Klitik. Motif batik parang ini memiliki kekhasan tersendiri, terutama pola Parang Barong yang hanya dapat digunakan oleh keluarga kerajaan. Filosofi motif kain batik parang ini tergolong populer.

Zaman dulu motif batik parang hanya boleh digunakan oleh para raja dan keluarganya. Parang termasuk dalam batik larangan dan aturannya masih berlaku di beberapa tempat hingga sekarang. Termasuk daerah yang masih memegang erat budaya kerajaan. Batik parang lebih corok digunakan untuk acara kantor, pendidikan, acara kenegaraan maupun acara formal.

Batik Sekar Jagad

Selanjutnya adalah filosofi motif kain batik Sekar Jagad. Motif batik sekar jagad mengandung makna keberagaman. Kata Sekar Jagad, konon berasal dari kata “Kar” yang dalam bahasa Belanda berarti peta dan “Jagad” dalam bahasa Jawa berarti dunia. Simbol bahwa nusantara pada abad 18 terbuka menerima perbedaan akibat kemajuan peradaban.

Ilustrasi batik sekar jagad (Foto: dreamstime)

Menuntun pemakainya untuk bersikap santun dan gotong royong. Tergambar “isen isen” atau istilah dari isian. Batik ini biasanya berisi dari motif lain seperti kawung, parang, truntum dan lereng. Batik ini sangat bebas bisa digunakan untuk acara apa aja seperti nongkrong, liburan, refreshing dan lain lain.

0 Komentar