KENDAL,Radarpekalongan.id – Kegiatan Aksi Mangrove 2023 dilaksanakan Tree Grower Community (TGC) Himpunan Profesi Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (HAE) IPB Komda Jawa Tengah dan Himpunan Alumni (HA) IPB DPC Kabupaten Kendal.
Aksi Mangrove 2023 TGC Departemen Silvikultur Fahutan IPB, HAE Komda Jateng, dan HA IPB DPC Kendal lakukan penanaman mangrove di pesisir Desa Kartika Jaya, Kecamatan Patebon, Kendal (Dok HAE Komda Jateng)
Aksi Mangrove 2023 mengambil tema “Dari hati ke tanah pesisir”. Kegiatan dilaksanakan di Desa Kartika Jaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada hari Sabtu (20/5/2023) – Minggu (21/5/2023). Kegiatan Aksi Mangrove 2023 terdiri dari dua kegiatan, yaitu sarasehan perlindungan mangrove dan kegiatan penanaman mangrove.
Baca Juga:Air Rebusan Mi Instan Apakah Berbahaya dan Harus Dibuang, Ini 2 Rahasia Air Rebusan Mi Instan3 Kiat Atasi Ketagihan Makan Mi Instan, Jangan Rutin Konsumsi Mi Instan Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
Sarasehan perlindungan mangrove dilaksanakan pada Sabtu (20/5/2023) malam di rumah warga di Desa Kartika Jaya. Sarasehan dihadiri oleh anggota TGC, HAE Komda Jawa Tengah, HA IPB DPC Kendal, Perum Perhutani KPH Kendal, pencinta alam dan warga desa setempat.
Pada kegiatan sarasehan mangrove, Wasito, peraih penghargaan Kalpataru Nasional tahun 2020, mengatakan sangat bangga terhadap acara tersebut karena sangat sulit mencari orang yang perduli pada kegiatan konservasi di daerah pesisir. “Selama ini masyarakat labih banyak melakukan kegiatan konservasi di daerah pegunungan,” ujar dia.
Mahasiswa Silvikultur Fahutan bersama HAE Komda Jateng dan HA IPB DPC Kendal tanam mangrove di pesisir Desa Kartika Jaya, Kendal (Dok HAE Komda Jateng)
Wasito mengatakan, mangrove memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi masyarkat sekitar. Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai penahan abrasi di Desa Kartika Jaya. Menurutnya, salah satu ancaman kelestarian hutan mangrove adalah adanya usaha budidaya tambak udang vaname yang mengabisi hutan mangrove yang ada.
Sementara itu, Ani, warga Desa Kartika Jaya, mengatakan, mangrove sangat bermanfaat saat ada bencana angin puting beliung. Karena mangrove mampu menahan laju angin yang datang.