3. Berikan Detail Informasi Hasil Kerja yang Dicantumkan
Dalam sebuah portofolio, detail informasi hasil kerja membantu recruter mengetahui lebih jelas kemampuanmu.
Misalnya saat kamu mencantumkan prestasi akademik ketika melakukan penelitian, berikan detail informasi seperti waktu, judul penelitian yang kamu menangkan, juga penyelenggara kompetisi.
Contoh lain, seorang penulis bisa mencantumkan kategori tulisan, penerbit atau media penayangan, dan jumlah kata.
Baca Juga:6 Langkah Efektif menjadi Penulis Lepas, Wajib Tahu!4 Alasan Suka K-Pop Walau Tidak Bisa Bahasa Korea, Kamu Begini Juga?
Detail informasi tersebut bisa membantu recruter dalam menilai kemampuanmu. Selain itu, hasil kerjamu juga tampak lebih meyakinkan karena bisa dicek kebenarannya.
4. Tambahkan Testimoni Klien dan Dokumen Pendukung
Tips membuat portofolio kerja menarik selanjutnya adalah dengan menambahkan testimoni orang lain atau klien yang pernah menggunakan jasamu. Hal ini tentunya berlaku jika potofolio kerja dibuat untuk menjadi freelancer.
cantumkan sertifikat atau piagam pendukung. (foto/unsplash)
Jika terkait dengan perusahaan, testimoni klien bisa diganti dengan surat rekomendasi perusahaan sebelumnya atau surat pengalaman kerja.
Berkas pendukung lainnya yang bisa dicantumkan agar portofoliomu semakin menarik adalah sertifikat pelatihan dan penghargaan yang pernah didapatkan.
5. Buat Desain Portofolio yang Nyaman
Saat ini banyak tersedia desain template untuk membuat portofolio. Meskipun memudahkan, sebenarnya kamu tidak bisa sembarang memilih desain.
Salah satu pertimbangan yang membuat portofolio kerja menarik bisa dilihat dari desainnya. Usahakan desain portofolio tidak membuat recruter jengah atau malas saat melihatnya.
Jika kamu membuatnya secara instan dengan template yang tersedia, pastikan memilih desain portofolio yang menarik namun tetap terlihat profesional.
Baca Juga:Berkesan! Nostalgia Permainan Jadul, Kelahiran 90-an Dijamin RelateBahaya! 5 Alasan Melakukan Prokrastinasi yang Harus Dihilangkan
Pun saat membuat desain sendiri, pertimbangkan pilihan warna, tata letak, dan font-nya. Hindari desain portofolio yang terlalu ramai dan rumpek, agar pembaca bisa memahaminya dengan nyaman.
6. Update Portofolio Secara Berkala
Idealnya, portofolio memuat informasi terbaru seseorang. Oleh karena itu kamu perlu memperbaruinya secara berkala.
Apabila informasi yang kamu cantumkan sudah terlalu lama, segera hapus dan perbarui dengan data yang terbaru. Terutama saat kamu menggeluti industri kreatif.
Persaingan saat ini semakin ketat. Karya terbaru yang semakin relevan dengan perubahan jaman menjadi nilai plus.