RADARPEKALONGAN.ID – Sebagai salah satu buku self help, Loneliness is My Best Friend banyak digemari kalangan muda.
Dengan mengangkat isu kesepian yang sangat relate kehidupan saat ini, buku Alvi Syahrin datang menjelma menjadi kawan karib.
Buat kamu yang sering merasa kesepian, seakan tidak memiliki siapa-siapa, dan merasa sendirian di dunia ini, kamu adalah orang yang tepat untuk menghabiskan 306 halaman buku ini. Alvi Syahrin menulis buku ini buat kamu.
Baca Juga:Apakah Perlu Mandi Dua Kali Sehari? Berikut 3 Bocoran RahasianyaBagaimana Cara Membuat Portofolio Kerja Menarik? Berikut 6 Tipsnya
Kalau kamu terlalu penasaran dengan isi bukunya, jangan khawatir. Berikut ini bocoran tiga hal menarik yang ada dalam buku Loneliness is My Best Friend. Simak baik-baik ya!
Satu: Kesepian itu Normal
Saat kesepian menyerangmu, tanpa kamu sadari sebenarnya orang-orang juga mengalaminya.
Orang tua yang melepas anaknya pergi satu persatu, ia merindukan kebersamaan dengan keluarga utuh. Seorang kawan yang ditinggal teman nongkrong menikah, dia merasa kehilangan teman yang bisa diganggu 24 jam.
Pasangan yang menikah pun bisa merasa kesepian saat satu di antaranya berjauhan atau tidak bisa saling memahami. Bahkan anak kecil juga merasa kesepian saat tidak diajak bermain. Mereka bisa merasa iri saat melihat foto temannya dengan sang ayah.
Semua orang merasakan itu, sebab kesepian adalah hal yang normal. Kamu bukan korban, dan kamu bukan satu-satunya.
kesepian itu normal. (foto/pixabay)
Kesepian hadir karena sebuah ekspektasi. Kita berharap seseorang akan mengerti keadaan kita, selalu siap saat kita butuhkan, namun nyatanya mereka punya kehidupan masing-masing.
Selalu ada stempel aktif yang kita berikan kepada orang lain. Stempel sahabat, teman baik, kenalan, bahkan musuh. Label tersebut kemudian menggiring kita berekspektasi A, B, C dan seterusnya.
Baca Juga:6 Langkah Efektif menjadi Penulis Lepas, Wajib Tahu!4 Alasan Suka K-Pop Walau Tidak Bisa Bahasa Korea, Kamu Begini Juga?
Bahwa sahabat harus demikian, teman tidak boleh meninggalkan, dan sebagainya. Saat ekspektasi itu cidera, kesepian muncul.
Kita tidak menyadari bahwa setiap orang memiliki perannya sendiri. Juga hidup yang sebenarnya terdiri dari banyak episode.
Mungkin sudah saatnya chapter kebersamaanmu dengannya berakhir, dia harus berpasangan dengan peran yang lain. Pun dirimu.
Kesepian juga salah satu episode dalam . Kita tidak bisa menyalahkan siapapun, bahkan diri sendiri. Saat kesepian hadir, kita hanya perlu menyadari dan menerimanya.