RADARPEKALONGAN.ID – Baru-Baru ini Marc Marquez menggegerkan warga twitter, karena ia bertanya arti bucin kepada netizen Indonesia. Memang pembalap MotoGP ini dikabarkan memiliki pacar baru dan sedang dilanda kasmaran.
Bucin merupakan kependekan dari kalimat “Budak cinta” istilah yang populer ini tak mempunyai pengertian di KBBI atau kamus besar Bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan kata bucin hanya dikategorikan sebagai Bahasa gaul atau Bahasa prokem di tengah masayarakat.
Berangkat dari kata budak yang pada zaman dahulu digambarkan sebagai seseorang yang rela dalam berkorban pada bentuk apa saja untuk pasangan yang ia cintai, baik dari harta, jiwa, maupun raga.
Baca Juga:5 Cara Mengatasi Rambut Rontok Paling Ampuh akibat Cat Rambut, Miliki Rambut Berkilau seperti Anggun si Duta Shampo!Yuk Ketahui Batas Minum Kopi serta 4 Dampak yang Berbahaya bagi Kesehatan Tubuh, Tak Boleh Disepelekan!
Berdasarkan suatu penelitian mengenai bucin ini, dijelaskan bahwa seorang pria atau wanita yang mempunyai kemungkinan besar untuk menjadi bucin atau budak cinta pada saat masa awal berhubungan sekitar kurang dari waktu tiga bulan. Namun, hal ini juga tidak menyangkal sikap bucin yang dimiliki oleh seseorang walaupun belum mempunyai hubungan dan masih sekedar rasa suka atau hanya cinta saja.
Faktor penyebab bucin atau budak cinta
Didasarkan dari ilmu pengetahuan sains, seseorang yang bucin mampu dijelaskan ke dalam dua faktor yang ada pada tubuh manusia, Adapun berikut penjelasannya.
1. Faktor kimia
Dilansir dari laman Gramedia, faktor yang pertama adalah dari faktor kimia yang menjlaskan mengenai bagaimana otak manusia yang pada dasarnya deprogram untuk merasakan jatuh cinta dengan orang lain. karena ketika seseorang sedang merasakan rasa jatuh cinta, maka akan terjadinya produksi hormon dopamine pada otak secara massif yang dapat membuat seseorang merasa candu akan cinta seperti halnya dengan seseorang pecandu narkoba akan zat kokain.
Hal tersebut juga menjelaskan, bagaimana ketika seseorang merasa jatuh cinta mereka akan terus menerus merasa bahagia dan segala hal yang dilakukan bersama pasangannya akan terasa lebih menyenangkan dan mampu membuatnya puas akan hal tersebut.
2. Faktor psikologis
Faktor yang kedua adalah dari segi faktor psikologis. Faktor ini menjelaskan bagaimana seseorang dapat menjadi bucin yang dipengaruhi dari kondisi psikologisnya. Hal ini juga dapat dilihat melalui seseorang yang mempunyai harga diri yang rendah ataupun sedang dalam keadaan mental secara emosional yang lemah dan dikatakan akan kemungkinan yang besar menjadi seorang bucin atau budak cinta.