BATANG, RADAR PEKALONGAN.ID – Mulai jam 7 pagi, Ida bersama emak-emak petani lainnya mulai bersiap di Balai Desa Simbang Desa Kecamatan Tulis, Jumat (26/5/2023). Bersama Omah Tani, Serikat Pekerja Nasional (SPN), Yayasan Cakrawangsa dan Petanesia, mereka bersiap untuk menyambut Rombongan Bhikkhu Thudong yang hari ini dijadwalkan melintasi Kabupaten Batang.
Bersama warga lainnya, mereka mulai menyiapkan bunga melati dan rajangan daun pandan. Setelah tercampur, melati plus daun pandan ini ditaruh di atas tampah bambu yang dihiasi dengan anyaman janur kuning. Nantinya bunga melati dan rajangan pandan itu akan ditaburkan untuk menyambut rombongan biksu dari Thailand dan negara Asia Tenggara lainnya itu.
Tak sekadar itu, emak-emak petani ini rupanya juga turut membawa hasil bumi yang mereka tanam. Seperti pisang dan buah-buah lainnya yang akan diberikan ke rombongan biksu.
Baca Juga:Tenang, Bea Cukai Bakal Permudah Layanan Izin Kawasan Berikat di KITBPelajar dan Masyarakat Antusias Tunggu 32 Bhikkhu Thudong Melintasi Batang
Sekitar jam 8 pagi, mereka pun sudah mulai menata diri berbaris di depan balai desa. Mereka mulai menanti kedatangan biksu sembari menaruh tampah bunga melati di atas kepala.
Dipandu Founder Omah Tani, Handoko, mereka pun mulai dibriefing untuk menyambut para biksu. Mereka juga diwanti-wanti untuk tidak melakukan kontak fisik dengan para biksu.
Meski sudah menunggu sekitar 2 jam, para emak-emak petani ini rupanya masih semangat. Mereka bahkan rela panas-panasan denga suhu di Kecamatan Tulis mencapai 31 derajat celsius, menanti rombongan. Hal ini dilakukan mereka sebagai wujud tolerasi.
“Semangat sekali mau ketemu biksu. Ini wujud tolerasi, dengan harapan kita semua bisa mendapatkan berkah karena saling berbuat baik dengan sesama,” ujar Ida.
Hingga akhirnya, penantian mereka pun menemui titik terang. Pukul 10.33 WIB rombongan biksu pun mulai melintasi jalur Pantura depan Balai Desa Simbangdesa. Mereka pun segera bersiap dan memberikan sambutan taburan bunga.
Setibanya di Balai Desa Simbangdesa, para biksu pun menyambut warga. Dan tak lupa, warga pun memberikan hasil tani mereka sebagai hadiah bekal perjalanan untuk biksu melakukan ritual Thudong.