“Kalau Jogo Tonggo Inggit ajak masing-masing wilayah itu untuk saling peduli. Jika ada salah satu rumah atau warga yang terindikasi stunting agar bisa dilaporkan. Sehingga ada penanganan lanjutan seperti pemberian bantuan untuk makanan pendamping atau sembako serta dapat dirujuk ke puskesmas atau posyandu,” tambahnya.
Sementara itu, Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengucapkan terima kasih karena TP PKK telah bersinergi dan berperan dalam mendukung program Pemkot Pekalongan.
Kader PKK Kota Pekalongan Miliki Semangat Luar Biasa
“Saya melihat tahun ini semangat para kader PKK Kota Pekalongan sangat luar biasa, program dan kegiatannya juga luar biasa,” ucapnya memotivasi kader PKK se-Kota Pekalongan.
Baca Juga:Kiat DKP Kota Pekalongan Dalam Pelayanan Perizinan Perikanan, Begini Caranya?Papera Kota Pekalongan Dideklarasikan di Pasar Darurat Sorogenen , Siap Perjuangkan Nasib Pedagang
Menyinggung mengenai pengolaan sampah, Walikota mengakui bila sampai sekarang ini, Dinas Lingkungan Hidup masih menyelesaikan dengan melakukan berbagai macam program untuk mengatasi masalah sampah.
“Namun sebagus apapun program dan anggaran tanpa didukung masyarakat akan percuma,” bebernya.
Makanya Walikota mengajak TP PKK perlu membantu menyosialisasikan pola pengelolaan sampah sampai ke tingkat rumah tangga. Selain itu, permasalahan stunting juga perlu perhatian khusus.
“Sebelumnya ada program Jogo Tonggo terkait penanganan Covid-19 yang diinisiasi oleh Gubernur Ganjar Pranowo, kini telah disinkronkan dalam penanganan stunting. Dalam kehidupan di masyarakat tetangga harus saling mengingatkan ketika mendapati seorang anak dalam kondisi stunting.”
“Jika ada tetangga yang hamil dan tak periksa ke fasilitas kesehatan sama sekali harus diingatkan. Dalam kehamilan minimal harus periksa empat kali untuk mengetahui tumbuh kembang janin,” pungkasnya. (dur)